REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat suara pemilu presiden 2014 akan mulai dicetak Senin (9/6) nanti. Surat suara dicetak berdasarkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pemilu legislatif 2014 kemarin yang saat ini dijadikan sebagai daftar pemilih sementara (DPS) pemilu presiden 2014.
"Surat suara harus segera dicetak, sementara DPT tingkat nasional baru ditetapkan pada 12-13 Juni nanti. Jadi pencetakan besok pakai DPT pileg yang ditetapkan dalam SK KPU nomor 355/2014 sebagai DPS pilpres," kata Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, di kantor KPU, Jakarta, Jumat (6/6).
Artinya, kontrak yang dijadwalkan diteken antara KPU dengan perusahaan percetakan Sabtu (7/6) besok masih mengacu pada SK 355/2014. Jumlah surat suara yang dicetak sebanyak 185.8 juta surat suara, sama dengan jumlah DPT pileg kemarin.
Namun, begitu KPU menetapkan secara nasional DPT Pilpres 2014, menurut Ferry akan segera dilakukan penyesuaian melalui addendum kontrak.
"Nanti kan tinggal diaddendum saja. Karena masih berjalan proses cetaknya kami rasa tidak akan ada kelebihan cetak," ujarnya.
Kepala Biro Logistik KPU Boradi mengatakan, pencetakan 15 paket surat suara akan dikerjakan enam konsorsium pemenang lelang. Di antaranya PT Gramedia, PT Temprina, PT Seni Budaya, PT Temprint, CV Adi Perkasa, dan PT Pura Baru Utama.
Niilai lelang untuk surat suara dalam dan luar negeri, menurut Boradi mencapai Rp 17 miliar. Namun, untuk distribusi ke luar neegri diperkirakan biaya tambahan sebanyak Rp 2 miliar.
Proses cetak surat suara hingga distribusi, menurut Boradi ditargetkan selesai selama 20 hari. Sehingga akhir Juni, surat suara sudah terdistribusikan ke KPU Kabupaten/Kota.
Surat suara yang ditetapkan KPU untuk pilpres ini berukuran cukup kecil, yakni 18x23 sentimeter. Karena kontestasi hanya diikuti dua pasangan calon, dengan ukuran foto masing-masing calon sebesar 4x6 sentimeter.
Dalam desain surat suara tersebut, foto pasangan capres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menggunakan kemeja berwarna putih dengan lambang Garuda berwarna merah di dada bagian kanan. Keduanya menggunakan peci berwarna hitam. Sementara pasangan capres nomor urut 2, Joko Widodo menggunakan kemeja kotak-kotak. Sedangkan cawapresnya, Jusuf Kalla menggunakan kemeja berwarna putih.