Contoh desain kertas suara yang telah disetujui dan ditandatangani oleh dua tim pasangan capres dan cawapres di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (6/5). (Republika/Agung Supriyanto)
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia menggelar unjuk rasa damai di Denpasar, Bali, Ahad (8/6), menyampaikan tujuh tuntutan aspirasi rakyat kepada dua pasang calon presiden-cawapres yang bertarung pada Pemilu 9 Juli 2014.
"Kami ingin menguji kelayakan dua pasang calon presiden-cawapres untuk memenuhi tuntutan rakyat ini," kata Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia, Diki Saefurrahman.
Tujuh tuntutan yang disingkat "Tunas Rakyat" itu yakni mendesak penyelesaian semua kasus korupsi dan menyelenggarakan pemerintahan yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Kedua, merevitalisasi rantai pertanian dan mengingkatkan produktivitas pertanian.
Tuntutan yang ketiga, para mahasiswa itu minta pengembalian kekuasaan blok minyak dan gas serta kekayaan tambang ke Indonesia demi kepentingan rakyat.
Mereka juga minta adanya penyelamatan ekonomi Indonesia menjelang persaingan pasar bebas negara Asia Tenggara atau ASEAN Economic Community yang berlaku mulai 2015 sebagai tuntutan keempat.
Selanjutnya para perwakilan mahasiswa dari 140 perguruan tinggi di seluruh Tanah Air itu juga ingin adanya perbaikan sistem jaminan sosial baik pada tatanan birokrasi maupun pelaksanaannya.
Mereka juga menginginkan adanya jaminan pendidikan gratis yang berkualitas dan berkarakter dari jenjang sekolah dasar hingga strata satu.
Tuntutan terakhir yakni komitmen terhadap kebijakan yang menguatkan pertahanan perlindungan perempuan dan anak.
Tujuh tuntutan tersebut, kata dia, sebelumnya telah dibahas dalam rapat kerja nasional BEM seluruh Indonesia yang berakhir pada Ahad (8/6) di Denpasar.
Dengan membentangkan spanduk bertuliskan tantangan bagi kandidat capres dan cawapres, mereka juga menantang dua pasang kandidat untuk berdialog terbuka dengan para mahasiswa yang rencananya digelar dalam rentang tanggal 19-23 Juni 2014 di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Jawa Barat.
"Saat ini baru kubu pasangan Prabowo-Hatta yang sudah memberikan kepastian dialog tanggal 20 Juni," imbuhnya.
Sedangkan kandidat Joko Widodo-Jusuf Kalla, belum memberikan kepastian.
"Apabila tidak ada yang datang, maka kami mempertanyakan kesiapan mereka, yakin atau tidak, karena ini menyangut rakyat," tegasnya.
Dalam pertemuan dengan kedua capres dan cawapres, tujuh tuntutan itu rencananya juga akan disampaikan.
Pilpres 2014 diikuti pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.