REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Tim sukses (timses) kemenangan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Hatta Rajasa menolak penyisiran yang akan dilakukan tim Gegana Polda Metro Jaya di rumah Polonia.
Sebelumnya pada Sabtu (7/6) malam, tim sukses kemenangan Prabowo - Hatta telah melaporkan kepada Kepolisian tentang adanya pesan singkat (SMS) yang bernada mengancam akan meledakan Rumah Polonia, Jakarta Timur yang biasa menjadi lokasi dan markas kegiatan pemenangan Prabowo-Hatta.
"Memang ada sms yang diterima orang dalam Pak Didik (Direktur relawan Prabowo) kemudian diteruskan ke Kanit Intel Jatinegara," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto melalui pesan singkat, Ahad (8/6).
Rikwanto menjelaskan bunyi sms ancaman tersebut 'Akan ada ledakan di Polonia, lebih baik acara Prabowo dibubarkan agar tidak ada korban'. Sms bernada ancaman langsung dilaporkan oleh Didik ke Polres Jakarta Timur. Dia mengatakan, sms bernada ancaman tersebut dikirimkan sebanyak empat kali pada Sabtu pukul 16.15 WIB.
Tetapi pihak kemenangan Prabowo - Hatta menolak tim Gegana yang akan melakukan penyisiran di Rumah Polonia. "Sampai saat ini acara (di Rumah Polonia) masih berlangsung. Dan tetap dilakukan penjagaan oleh anggota di lokasi," tutur Rikwanto.
Seperti diketahui, Direktur Komunikasi dan Media tim kampanye nasional (Timkamnas) Prabowo - Hatta, Budi Purnomo Karjodihardjo menerima sms ancaman sebanyak empat kali sejak Sabtu sore. Budi lantas melaporkan adanya sms tersebut kepada Wakil Sekretaris Timkamnas Prabowo - Hatta, Idrus Marham dan Direktur Operasi Timkamnas Prabowo-Hatta, Edhy Prabowo. Budi mengaku tidak tahu-menahu apakah ada pihak lain yang juga mendapatkan sms serupa.