Home >> >>
Ada Haul Taufik Kiemas, Jalan Teuku Umar Ditutup
Ahad , 08 Jun 2014, 18:43 WIB
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri (kiri) meletakkan bunga pada makam almarhum suaminya Ketua MPR Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Ahad (9/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri menggelar peringatan satu tahun (haul) wafat suaminya, mantan Ketua MPR RI Taufik Kiemas di Jalan Teuku Umar Nomor 27, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (8/6). Akibat adanya acara tersebut, Jalan Teuku Umar yang mengarah ke Jalan Taman Suropati ditutup. 

Jalan Teuku Umar ditutup lantaran di depan kediaman Mega terdapat sebuah tenda putih besar yang didirikan di badan jalan. Selain untuk tenda, Jalan Teuku Umar juga digunakan untuk parkir mobil para tamu undangan.

Sementara itu, sejumlah tamu sudah terlihat berdatangan di rumah ketua umum PDIP tersebut, di antaranya Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dan Eriko Sotarduga, mantan Kapolri Da'i Bachtiar, dan mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi. Rencananya, capres Joko Widodo juga akan menghadiri haul tersebut.

Seperti diketahui, Taufik Kiemas wafat pada 8 Juni 2013 saat ia masih menjabat sebagai ketua MPR RI. Dia meninggal akibat menderita penyakit jantung dan ginjal. 

Taufik diketahui pernah menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung di RS Jantung Harapan Kita pada tahun 2005. Kemudian, ia juga pernah menjalani operasi penggantian baterai alat pemacu jantung di rumah sakit yang sama pada Desember 2011.

Suami Mega tersebut akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Singapura. Jenazahnya kemudian dishalatkan di hanggar Lanud Halim Perdanakusuma sebelum dimakamkan secara militer pada 9 Juni 2013 di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Blok M 114. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Halimatus Sa'diyah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar