Home >> >>
Prabowo: HAM Paling Dasar Untuk Hidup
Selasa , 10 Jun 2014, 02:01 WIB
Republika/Edwin Dwi Putranto
Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saling menyapa sebelum Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6). Debat pertama tersebut mengambil tema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Yang Bersih dan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden Prabowo Subianto menyatakan hak asasi manusia (HAM) merupakan paling dasar untuk hidup sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

HAM paling dasar untuk hidup dan tugas UUD yang diberikan kepada kepada pemerintah untuk melindungi tumpah darah, katanya dalam menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh pasangan Capres/Cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla di Balai Sarbini, Jakarta, Senin malam.

Ia menambahkan perlindungan itu dari segala ancaman dalam negeri maupun luar negeri.

Dikatakan, sebagai abdi negara bertugas membela HAM dan mencegah radikalisasi serta menyelamatkan orang yang tidak bersalah dari ancaman, katanya seraya menyebutkan memahami arah pertanyaan JK soal dirinya yang tersangkut kasus HAM pada 1998.

"Jadi manakala ada yang merakit bom, huru hara, mereka mengancam HAM, kewajiban petugas melindungi tumpah darah dari ancaman," katanya.

Dari pelaksanaan tugas itu yang menilai adalah atasan. "Atasan yang menilai," tandasnya.

"Saya bertanggung jawab dengan hati nurani bersih, saya membela...," katanya.

Dikatakan, soal pelaksanaan HAM sendiri yang konkretnya adalah pendidikan HAM di semua sektor, aparat, pejabat karena sering petugas diberi perintah tapi ujungnya kurang menguntungkan.

Sebelumnya, ia menyatakan kerangka hukum untuk menjamin Bhineka Tunggal Ika, piranti hukumnya sudah cukup jelas dalam UUD 1945 apalagi versi yang belum diamandemen sesuai pada 18 Agustus 1945.

"Kami sudah jelas dan tegas kami mencalonkan minoritas Ahok (Wagub DKI). Waktu itu cukup kontroversial. Sayalah yang keras pada serangan-serangan bahwa tidak baik minoritas jadi wagub," katanya.

Persoalan itu, kata dia, intinya adalah pendidikan, memberi contoh keteladanan dari unsur pimpinan.

"Kami dalam kegiatan sehari-hari memelihara suasana Bhineka Tunggal Ika," katanya.

"Kami tidak main-main dengan Bhineka Tunggal Ika, keberagaman itu rahmat yang harus dipelihara, kita jaga dengan baik," katanya.

Pemilu Presiden dan Wapres pada 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa dan Joko Widodo dengan M Jusuf Kalla.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar