Pasangan Peserta Pilpres 2014, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saling menyapa sebelum Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat capres-cawapres putaran pertama telah berlangsung. Komentar dari masing-masing pendukung dan kalangan masyarakat serta para pengamat pun sudah disampaikan.
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Wahid Maktub menyatakan faktor metafisik menjadi penentu siapa yang akan memenangkan pemilu presiden (pilpres) 2014 nanti.
"Saya yakin, faktor penentu kemenangan bukan lagi pada apa yang disampaikan, tetapi pada getaran hati, empati dan simpati yang ditimbulkan," ujar Abdul Wahid saat dihubungi Republika, Selasa (10/6).
Akhirnya, siapa yang memenangkan pilpres akan kembali kepada pertarungan nasib antara kedua pasangan itu.Siapa yang bernasib lebih baik, maka akan terpilih menjadi Presiden. "Allahu a'lam bisshowab, hanya Tuhan yang tahu," tutur Abdul Wahid.
Pertanyaannya, sejauh mana debat itu akan mempengaruhi elektabilitas kemenangan kedua pasangan dalam pilpres 9 Juli nanti? Menurutnya, sasaran utama adalah swing voters atau pemilih mengambang yang diperkirakan berjumlah sekitar 30 - 40 %, yang belum menentukan pilihannya.
Pasalnya, papar Abdul Wahid, bagi mereka yang sudah punya pilihan, rasanya sulit berubah dan pindah ke pilihan lain. Dengan debat itu, publik (masyarakat) sudah sangat mampu untuk memilah dan memilih siapa yang cocok dan sesuai dengan bisikan hati nuraninya.