REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu Presiden DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani menolak apabila pertanyaan Jusuf Kalla (JK) kepada Prabowo Subianto tentang upaya penyelesaian HAM masa lalu dimaknai sebagai serangan.
Menurut Puan, pertanyaan itu disampaikan untuk melihat penjelasan sekaligus ketegasan Prabowo menuntaskan masalah HAM. "Tak ada maksud kami secara personal degradasi atau menyerang Prabowo," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (10/6).
Dia tidak melihat adanya dominasi JK selama pelaksanaan debat capres dilakukan. Calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres), Joko Widodo-JK justru saling melengkapi satu sama lain. "Ini dirasakan seluruh bangsa Indonesia merupakan pasangan yang bisa saling melengkapi dan mendukung jika terpilih," ujarnya.
Penampilan Jokowi-JK dalam debat semalam cukup menggambarkan kerjasama yang akan mereka lakukan di pemerintahan nanti. Puan mencontohkan saat Jokowi menjawab pertanyaan, JK bisa melengkapi. "Itu tugas presiden dan wakil presiden," katanya.
Puan yakin dalam proses debat tadi malam publik memberi nilai lebih unggul kepada Jokowi-JK. "Alhamdulilah, Jokowi-JK bisa cukup tenang dan siap menjawab pertanyaan yang disampaikan," katanya.