REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor pendidikan menjadi perhatian utama capres-cawapres Koalisi Merah Putih, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Hal tersebut selaras dengan agenda dan program nyata yang disampaikan Prabowo-Hatta kepada Komisi Pemilihan Umum. Yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melaksanakan reformasi pendidikan.
"Sektor pendidikan diangkat secara khusus," ujar Direktur Kebijakan dan Program Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Drajad Wibowo, Selasa (10/6).
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan perbaikan fasilitas pendidikan di berbagai tingkatan akan diupayakan jika Prabowo-Hatta memang pilpres 9 Juli 2014. "Apalagi kalau kita lihat, sekolah kita acak-acakan, fasilitasnya menyedihkan," tambahnya.
Bantuan berupa pengalokasian Dana Perbaikan Kualitas Fasilitas Pendidikan rata-rata Rp 150 juta per sekolah akan dikucurkan di seluruh SD sampai SMA. Bantuan juga akan disalurkan kepada pesantren/sekolah agama sederajat.
Peningkatan kualitas fasilitas pendidikan di universitas negeri dan swasta akan dilakukan melalui alokasi dana APBN Rp 20 triliun selama 2015-2019. Lebih lanjut, Drajad mengatakan, titik tekan reformasi juga terkait kesejahteraan guru.
Bukan hanya di sekolah negeri, melainkan juga guru sekolah swasta. "Tentu harus ada persyaratan dan sertifikasi. Kalau tidak, kan, nanti juga gak adil," ujar Drajad.
