REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden poros PDI Perjuangan-PKB-Nasdem-Hanura-PKPI, Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Kelurahan Sumelap, Kecamatan Taman Sari, Tasikmalaya, Kamis (12/9). Di hadapan para ulama, santri, dan warga, Jokowi mengklarifikasi tuduhan keterlibatan dirinya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Transjakarta.
Jokowi menyatakan, dirinya proaktif membantu KPK mengungkap kasus proyek senilai Rp 1,5 triliun itu. "Dokumen-dokumen yang ada langsung kami berikan ke KPK," kata Jokowi.
Jokowi menyatakan sudah menindak tegas mantan kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono yang kini menjadi tersangka atas kasus tersebut. "Waktu ada berita mengenai Bus Transjakarta, detik itu juga kepala dinasnya langsung dicopot," ujar Jokowi.
Jokowi menolak apabila ikut disalahkan dalam kasus bus Transjakarta. Sebab menurutnya pengguna anggaran berada di bawah kewenangan kepala dinas, bukan dirinya. "Kalau saya perintahkan membeli sabun yang wangi, tapi yang datang sabun yang tidak wangi. Nah, yang tidak benar yang mana? Yang nyuruh atau yang beli itu?" tepis mantan wali kota Solo itu.