REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Calon presiden poros PDI Perjuangan-PKB-Nasdem-Hanura-PKPI, Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Kelurahan Sumelap, Kecamatan Taman Sari, Tasikmalaya, Kamis (12/9). Di hadapan para ulama, santri, dan warga, Jokowi mengklarifikasi tuduhan menjadi calon presiden (capres) boneka.
Jokowi menyatakan sistem pemerintahan di Indonesia menganut azas presidensial. Dalam konteks itu presiden memiliki kewenangan penuh menjalankan pemerintahan. "Kami akan gunakan wewenang itu.Jadi tidak ada yang ditarik kesana-kesini," kata Jokowi.
Jokowi menyatakan dirinya siap menjadi pemimpin yang tegas. Ketegasan itu, imbuh Jokowi, tidak bisa diukur secara fisik. "Tegas itu bukan karena badan besar," ujarnya.
Mantan Walikota Solo ini mengatakan tegas tidaknya seseorang harus diukur dari tindakan. "Berani memutuskan. Berani ambil risiko. Bukan tegap badannya," kata Jokowi.