Home >> >>
Survei: Elektabilitas Prabowo-Hatta 44,64 Persen
Ahad , 15 Jun 2014, 16:03 WIB
AP/Dita Alangkara
Prabowo-Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei dari Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menjelang Pilpres 9 Juli menunjukkan tingkat elektabilitas pasangan Prabowo Subianto- Hatta Rajasa mendapat respon positif di 33 provinsi yakni 44,64 persen, sedangkan duet Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya 42,79 persen.

"Prabowo-Hatta unggul sekitar 1,67 persen. Data ini menunjukkan duet Prabowo-Hatta memasuki fase tren positif (naik) sekitar 5,36 persen. Sedangkan Jokowi-JK mulai stag(mandeg,red) dan cenderung masuk fase tren negatif (turun) sekitar 1,75 persen," kata Direktur Puskaptis, Husin Yazid di Jakarta, Ahad (15/6).

Husin menyebutkan, dari hari ke hari, tingkat elektabilitas Prabowo-Hatta terus meningkat, sementara pasangan Jokowi-JK stagna bahkan cenderung menurun.

Dari hasil survei yang diadakan sejak 6-12 Juni, Prabowo unggul di Jawa, Sumatera, Bali dan NTT. Sedangkan Jokowi-JK unggul di Sulawesi, Kalimantan dan Papua-Maluku. Prabowo unggul di tiga daerah yakni Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan Jokowi unggul di Jakarta, Jawa Barat dan Yogyakarta

"Kita mengerti, pemilih terbanyak itu di Jawa di mana elektabilitas Prabowo-Hatta terus mengalami kenaikkan alias tren positif yakni 5,65 persen. Sebaliknya, elektabilitas Jokowo-JK di Jawa menurun alias tren negatif sebesar 2,75 persen. Tim Prabowo mesti mewaspadai pemilih di Jawa Barat yang terbanyak," tambah Husin.

Menyangkut alasan warga memilih Prabowo, berdasarkan survei ini ditemukan segudang argumen. Publik menilai sosok Prabowo figur pemimpin berkarakter tegas, berwibawa, berani, pekerja keras, berpengalaman, figur militer masih menjadi harapan ke depan untuk membawa Indonesia maju dengan tingkat.

Sebaliknya warga mendukung Jokowi karena kepribadian Jokowi-JK merakyat, bijaksana, sederhana, rendah hati, punya prestasi,? didukung visi-misi yang dianggap jelas. Karena tidak suka dengan figur militer, maka warga beralih ke Jokowi-JK.

"Tidak bisa dibantah, sentuhan pribadi capres/cawapres ikut mempengaruhi warga memilih," kata Husni.

Survei ini diadakan berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif yang bersumber dari survei pendapat masyarakat dengan instrumen survei. Populasi survei yakni WNI di 33 Provinsi, 115 kab-kota yang punya hak pilih pada?9 Juli 2014 yang diambil secara proporsional?pada tingkat provinsi.

Penentuan responden dilakukan secara random sistematis dengan sampel 2.400 responden, dengan sampling error + 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen Penarikan sampel dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka (face to face interview) oleh pewawancara yang telah dilatih.

Setiap pewawancara bertugas untuk satu kelurahan yang hanya terdiri dari 10 responden. Quality Control terhadap hasil survei dilakukan secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor melalui spotcheck dilapangan.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar