Joko Widodo (kiri) bersama Ibunda Sujiatmi Notomihardjo (kanan) memanjatkan doa untuk Ayahanda Alm. Widjiatno Notomihardjo saat ziarah makam di Tempat Pemakaman Keluarga, di Desa Gedangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (14/6).
REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Helmy Faishal Zaini, Ahad (15/6), berkeliling ke sejumlah tempat di Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk mengampanyekan pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Bersama Anggota Dewan Syuro DPP PKB KH Abdul Ghofur dan Wakil Sekjen Lukmanul Khakim, Helmy berkunjung ke Pondok Pesantren Qomarul Huda yang diasuh Tuan Guru Haji Lalu Muhammad Turmudzi Badaruddin di Desa Bagu, Pringgarata, Lombok Tengah.
Helmy datang di kediaman TGH Turmudzi bertepatan ketika ulama kharismatis di lingkungan NU itu sedang menggelar pengajian rutin. Atas izin tuan tumah, Helmy dan Kiai Ghofur memanfaatkan kesempatan itu untuk mengklarifikasi kampanye hitam yang selama ini menyerang Jokowi.
Helmi menuturkan bahwa selain memenuhi kriteria pemimpin menurut Islam, yakni jujur, dapat dipercaya, komunikatif, dan cerdas, serta berjiwa melayani rakyat, Jokowi sebenarnya bukan orang lain bagi warga NU.
"Ibu Pak Jokowi anggota Muslimat NU. Kalau Pak Jusuf Kalla tidak diragukan lagi. Beliau menjabat Mustasyar PBNU," kata Helmy yang lolos sebagai anggota DPR terpilih dari daerah pemilihan NTB.
Dari pesantren TGH Turmudzi, Helmy bergerak menuju Pondok Pesantren Atthohiriyah Al-Fadhiliyah, Bodak, Lombok Tengah yang untuk menghadiri haul pendiri pesantren itu.