Home >> >>
Program Ekonomi Capres Harus Dikritisi
Ahad , 15 Jun 2014, 17:56 WIB
Edwin Dwi Putranto/Republika
Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saling menyapa sebelum Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program ekonomi pasangan capres dan cawapres yang akan berdebat malam ini perlu dicermati dan dikritisi. Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Muslimin Anwar mengatakan pengkritisan itu dilakukan  bukan hanya pada gagasannya namun pada tahap inplemetasinya yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya. 

Selama ini, kata dia, sudah banyak waktu, energi, dan biaya yang dikeluarkan untuk menyusun program program pembangunan, baik dalam bentuk MP3EI maupun RPJMN. Namun, dalam tataran pelaksanaannya masih belum terarah, belum optimal, bahkan masih banyak yang belum terlaksana.

"Ini yang yang terpenting, realisasi program-program ekonomi," kata Muslimin di Jakarta, Ahad (15/6).

Program ekonomi kedua capres juga harus dapat memilah fokus pembangunan antara propinsi maju dan kurang maju. Ini bisa dilakukan dengan konektivitas fisik dan digital di antaranya yang meningkat sehingga arus distribusi barang dapat berlangsung cepat dan muah serta transfer teknologi dapat berlangsung dengan lancar

Terkait dengan itu, kata Muslimin, pemerintah mendatang harus mampu menyiapkan modal dasar pembangunan seperti infrastruktur yang dibangun dengan cepat. Juga, SDM yang meningkat kualitasnya dan laboratorium riset yang mendukung inovasi-inovasi bagi pengembangan industri berteknologi menengah dan tinggi.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Elba Damhuri
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar