REPUBLIKA.CO.ID,BLITAR -- Mantan sekretaris jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung menyatakan saksi di tempat pemungutan suara (TPS) saat pemilu presiden berlangsung harus mengabadikan formulir pilpres dengan foto sebagai data.
"Kami nanti minta saksi memfoto formulir C1. Fomulir itu menjadi urusan penting untuk dimiliki," kata Pramono yang juga merupakan tim sukses pemenangan Jokowi-JK di sela-sela ziarah ke makam mantan Presiden pertama RI Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, kemarin.
Dalam pemantauan Pemilu Presiden 2014, tim akan menurunkan dua saksi di masing-masing TPS. Mereka bertugas di dalam TPS serta luar lokasi yang dilakukan dengan tujuan lebih efektif dalam pengawasan pemilu.
Pihaknya menyebut sudah menyiapkan dengan maksimal dan baik untuk persiapan Pemilu Presiden 2014. Tim juga terus memantau jika terjadi praktik-praktik yang mengarah pada antidemokrasi.
Praktik itu di antaranya politik uang, penyalahgunaan teknologi komputer, ataupun menggunakan aparat untuk kepentingan tertentu.
Ia menyebut sebenarnya sangat mudah untuk mengetahui adanya penyalahgunaan dan tim Jokowi sudah siap menangani masalah tersebut. Mereka bekerja dengan optimal dan segera bertindak jika masalah itu sudah masuk dalam ranah kategori hukum atau pelanggaran pemilu.