REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampanye hitam bernuansa SARA tidak berpengaruh besar menurunkan elektabilitas Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Mayoritas pemilih Islam masih berpihak kepada pasangan Jokowi-JK daripada Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "49,9 persen pemilih Islam masih ke Jokowi-JK. 37,4 persen ke Prabowo-Hatta," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari di Jakarta, Selasa (17/6).
Qodari menyatakan Jokowi paling banyak mendapat isu SARA. Salah satu aspek serangan yang sering ditanyakan adalah soal keislaman Jokowi. Banyak pihak, imbuh Qodari, menganggap isu SARA bisa menurunkan elektabilitas Jokowi-JK. "Namun, sampai dengan sebelum kampanye resmi dimulai ternyata posisi pemilih Islam mayoritas masih ke Jokowi-JK," ujar Qodari.
Situasi yang sama juga terjadi di kalangan santri. Qodari menyatakan mayoritas kalangan santri tradisional (NU) masih mendukung Jokowi-JK. "54,1 persen ke Jokowi-JK, 38,1 persen ke Prabowo-Hatta," katanya.
Di kalangan santri Muhammadiyah, pasangan Jokowi-JK juga masih unggul tipis. Pasangan Jokowi-JK memiliki elektabilitas 47,3 persen sementara Prabowo-Hatta 41,8 persen.
Qodari menjelaskan survei Indo Barometer dilakukan pada 28 Mei sampai 4 Juni 2014. Survei dilaksanakan di 33 provinsi seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1200 orang. Margin of error survei sekitar 3,0 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.