Home >> >>
Isu SARA Tidak Pengaruhi Pemilih Islam
Selasa , 17 Jun 2014, 14:01 WIB
Obor Rakyat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampanye hitam bernuansa SARA tidak berpengaruh besar menurunkan elektabilitas Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Mayoritas pemilih Islam masih berpihak kepada pasangan Jokowi-JK daripada Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "49,9 persen pemilih Islam masih ke Jokowi-JK. 37,4 persen ke Prabowo-Hatta," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari di Jakarta, Selasa (17/6).

Qodari menyatakan Jokowi paling banyak mendapat isu SARA. Salah satu aspek serangan yang sering ditanyakan adalah soal keislaman Jokowi. Banyak pihak, imbuh Qodari, menganggap isu SARA bisa menurunkan elektabilitas Jokowi-JK. "Namun, sampai dengan sebelum kampanye resmi dimulai ternyata posisi pemilih Islam mayoritas masih ke Jokowi-JK," ujar Qodari.

Situasi yang sama juga terjadi di kalangan santri. Qodari menyatakan mayoritas kalangan santri tradisional (NU) masih mendukung Jokowi-JK. "54,1 persen ke Jokowi-JK, 38,1 persen ke Prabowo-Hatta," katanya.

Di kalangan santri Muhammadiyah, pasangan Jokowi-JK juga masih unggul tipis. Pasangan Jokowi-JK memiliki elektabilitas 47,3 persen sementara Prabowo-Hatta 41,8 persen.

Qodari menjelaskan survei Indo Barometer dilakukan pada 28 Mei sampai 4 Juni 2014. Survei dilaksanakan di 33 provinsi seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1200 orang. Margin of error survei sekitar 3,0 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar