REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas pemilih masih kesulitan membedakan program kerja calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres). Padahal idealnya para pemilih menentukan pemimpin berdasarkan program kerja.
"Sebagian besar publik masih kesulitan membedakan program kerja capres-cawapres," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari di Jakarta, Selasa (17/6).
Qodari mengatakan hanya ada 38,3 persen responden yang menilai pasangan capres-cawapres memiliki program kerja berbeda satu sama lain. Sementara 37,4 persen responden menyatakan program kerja Jokowi-JK tidak jauh berbeda dengan program kerja Prabowo-Hatta.
"Yang menjawab tidak tahu 24,3 persen responden," ujar Qodari.
Di tengah kesulitan membedakan program kerja masing-masing capres-cawapres, publik ternyata lebih menyukai program kerja Jokowi-JK. Qodari menyatakan di kalangan pemilih yang mampu membedakan program kerja, pasangan Jokowi-JK didukung 47,7 persen responden. Sementara Prabowo-Hatta didukung 44,9 persen.
Di kalangan pemilih yang belum mampu membedakan program kerja, pasangan Jokowi-JK juga unggul. Pasangan capres-cawapres dari kubu PDI Perjuangan-Nasdem-PKB-Hanura-PKPI ini mencapai angka elektabilitas 48,6 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Hatta berada di angka 40,3 persen.
Qodari mengatakan pasangan Prabowo-Hatta masih berpeluang mengejar ketertinggalan. Salah satunya dengan memperjelas perbedaan program kerja mereka dengan Jokowi-JK. "Salah satu peluang Prabowo-Hatta menipiskan selisihnya dengan Jokowi-JK adalah dengan memperjelas perbedaan program mereka dengan Jokowi-JK," kata Qodari.