Home >> >>
Hikmahanto Juwana Jadi Moderator Debat Ketiga
Rabu , 18 Jun 2014, 16:32 WIB
Republika/Yogi Ardhi
Hikmahanto Juwana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan tim kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden 2014 telah menyepakati debat capres ketiga yang akan dilangsungkan Ahad (22/6) di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Utara nanti dipimpin Hikmahanto Juwana. Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia itu akan memandu debat yang diikuti capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo dengan tema 'Politik Internasional dan Ketahanan Nasional'.

"Dari lima kandidat moderator yang kami ajukan, nama Hikmahanto juga ternyata diajukan kedua tim pasangan calon. Beliau masih muda dan ahli dalam bidang hukum dan politik internasional," kata Komisioner KPU Sigit Pamungkas, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (18/6).

KPU, lanjut Sigit, juga telah menyiapkan tim ahli untuk memfasilitasi moderator dalam memformulasikan materi debat dan pertanyaan yang akan disampaikan nanti. Tim ahli ini merupakan kandidat moderator yang diajukan oleh KPU. Mereka terdiri atas pengajar Hubungan Internasional dari Universitas Airlangga (Unair) Sartika Soesilawati, ahli Hubungan Internasional dan Politik Luar Negeri dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Yanyan M Yani.

Kemudian dosen Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Poppy S Winanti, peneliri politik Internasional dari LIPI Adriana Elisabet, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI Dewi Fortuna Anwar. Ada pula nama Evi Fitriani, pengajar HI dari UI, dan Teuku Rezasyah, dosen HI dari President Univerisity.

Menurut Sigit, desai dan alur debat ketiga nanti tidak akan jauh berbeda dibanding debat kedua. Capres dipersilakan duduk selama debat. Desain pengunjung debat juga masih sama. Setiap kubu capres diperbolehkan membawa pendukung sebanyak 164 orang.

"Yang belum diputuskan itu apakah pertanyaan yang diajukan setiap capres akan diperbanyak atau tidak. Tapi masukan ke KPU memang menginginkan porsi tanya-jawab antar capres diperbanyak," jelas Sigit.



Redaktur : Esthi Maharani
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar