Home >> >>
Kecewa Jokowi, Pedagang Tanah Abang Dukung Prabowo
Rabu , 18 Jun 2014, 16:55 WIB
antara
Prabowo Subianto dipanggul pendukungnya saat kampanye akbar di Stadion Matoangin, Makassar, Sulsel, Selasa (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan Jokowi merelokasi pedagang Tanah Abang membuat pedagang malah sengsara. "Banyak pedagang mengeluh, tutup tikar,” kata pengamat ekonomi pembangunan Umar Ansori dalam sebuah diskusi di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/6).

Ia mengemukakan, salah satu sebab kegagalan tersebut karena dalam kebijakannya Jokowi tak menyertai solusi yang tepat buat pedagang. Solusi yang dimaksud adalah penerapan strategi konsumen agar tetap bergairah belanja di  pasar yang terkenal murah itu. “Kebijakannya baik. Tapi kan harus dilihat dampaknya. Masih ramai gak, tetap digandrungi gak sama konsumen,” ujarnya. 

Ikatan Pedagang Tanah Abang dan Cipulir (IPTAC) yang mewakili kurang lebih 10 ribu pedagang mendeklarasikan dukungannya pada pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta. Dukungan dilakukan di Ring Road Stadion Utama Gelora Bung Karno. Dukungan mereka dianggap sebagai bentuk kekecewaan terhadap kebijakan Jokowi dalam memimpin Jakarta.

Setidaknya, sejauh ini sudah dua kali para pedagang tanah abang dengan unsur yang berlainan mendeklarasikan dukungan. Sebelumnya, Aliansi Pedangan Makanan Tanah Abang menyatakan dukungan pada Prabowo-Hatta di Rumah Polonia (14 Juni 2014). “Artinya, mayoritas pedagang Tanah Abang jadi korban kebijakan Jokowi. Wajar mereka kecewa,” tegas pedagang pasar di Tanah Abang, Ruspandi, saat dihubungi.

Kekecewaan pedagang, lanjutnya, juga bisa dilihat dari kondisi Tanah Abang akhir-akhir ini. Banyak di antara mereka yang melawan dan tidak tertib sehingga kondisinya kembali semerawut. “Padahal belum lama kan, udah begitu lagi ternyata,” jelasnya. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Erdy Nasrul
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar