Jusuf Kalla tampil berkampanye di depan massa pendukungnya di Lapangan Merdeka, Ambon, Maluku, Sabtu (14/6).
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Cawapres nomor urut 2, Jusuf Kalla (JK) membantah kalau dia dan Jokowi sepakat soal penghapusan kolom agama di KTP. Pernyataan yang muncul tersebut dinilai hanya gagasan pribadi anggota tim pemenangannya, Musda Mulia.
JK mengatakan, hal ini belum pernah dibicarakan dengan Jokowi, bahkan tim tak pernah menyinggungnya. Apa yang menjadi pernyataan Musda Mulia dalam diskusi kemarin, merupakan pendapat pribadinya karena tidak ada niat atau program kesana.
"Penghapusan kolom agama itu pendapat pribadi, bukan dari Jokowi dengan saya. Kami tidak pernah ada pembicaraan itu," kata JK usai silaturahmi di Ponpes Ahlus Shofa Wal Wafa, Kamis (19/6).
Ia menambahkan, selama 60 tahun ini, identitas keagamaan seseorang tak pernah menjadi masalah. Setiap pemeluk agama merasa bangga dengan keyakinannya sehingga tidak ada alasan untuk menghapus kolom agama dari KTP.
Menurut dia, dengan adanya pendataan agama di KTP justru mempermudah Pemerintah untuk menuntun serta memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Pembangunan tempat ibadah bisa dipetakan sesuai dengan jumlah pemeluk agamanya.
"Musda juga sudah bilang, pendapatnya kemarin adalah gagasan pribadi, bukan kapasitas dia sebagai tim pemenangan Jokowi-JK," ujar dia.
Ia justru ingin mengharmonisasikan agama dengan cara menjunjung tinggi toleransi. Cara mengharmonisasikannya bukan dengan menghapus kolom agama dari KTP. Sebab, Jokowi-JK tak berniat menghilangkan kebanggan umat atas keyakinannya.
JK memulai kampanyenya hari ini ke Ponpes Ahlus Shofa Wal Wafa, Sidoarjo. Setelah itu, ia dijadwalkan berangkat ke Kupang NTT dan Lombok NTB untuk menghadiri deklarasi dukungan serta silaturahmi bersama sejumlah tokoh masyarakat.