Home >> >>
Hizbut Tahrir Minta Wimar Minta Maaf ke Media Internasional
Jumat , 20 Jun 2014, 14:15 WIB
Aditya Pradana Putra/Republika
Wimar Witoelar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menganggap Wimar Witoelar telah menghina dan melecehkan organisasinya, Hizbut Tahrir Indonesia melalui juru bicaranya, Ismail Yusanto, menyatakan tidak akan mengambil langkah hukum. Namun, HTI menuntut empat hal untuk dipenuhi, salah satunya agar Wimar meminta maaf secara terbuka melalui pers dalam dan luar negeri.

“Kenapa media luar negeri? Karena kabar ini sudah sampai kemana-mana.” kata Ismail pada Republika, Jum’at (20/6).

Secara keseluruhan, ada empat hal yang harus dipenuhi Wimar. “Pertama, Wimar harus menarik kembali gambar tersebut. Karena sekali dia upload, gambar itu kan sampai ke mana-mana.” kata Ismail.

Tuntutan kedua  adalah agar Wimar meminta maaf secara terbuka melalui pers dalam dan luar negeri. Ketiga, Wimar diminta berjanji untuk tidak mengulangi tindakannya. 

“Satu lagi, Wimar juga harus mengakui bahwa itu adalah kedunguan dia, kebodohan dia, dan kerendahan budi dia.” ujar Ismail.

Sebelumnya diberitakan Ahad (15/6), Wimar Witoelar memposting sebuah foto di akun Facebook-nya. Isinya, berupa foto yang memerlihatkan Prabowo Subianto dan elite koalisi Merah Putih yang dipadukan dengan tokoh terorisme.    

Foto yang diduga rekaan tersebut memperlihatkan Prabowo bersama Hatta Rajasa bersama serta elite partai pendukungnya. Seperti Anis Matta, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali hingga Tiffatul Sembiring.

Terdapat juga tokoh Islam garis keras seperti Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Abubakar Ba'asyir dan tokoh-tokoh teroris. Selain itu, Wimar juga memberikan komentar terkait foto itu. "Gallery of Rogues. Kebangkitan Bad Guys" (Galeri Bajingan.. Kebangkitan Orang Jahat).

Sontak, tindakan Wimar itu memunculkan banyak komentar. Mulai dari yang menyatakan dukungan hingga permintaan untuk menghapus foto tersebut. Gerah mendapati berbagai kritik dan serangan dari pengguna Facebook dan Twitter, Wimar pun menutup akunnya. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : c92
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar