REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Tim Pemenangan Capres/Cawapres) nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD menjanjikan Riau akan mendapatkan bagian anggaran lebih, mengingat Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah di negeri lancang kuning itu.
"SDA banyak dituntut agar daerah mendapat bagian lebih cukup, itu tentu jadi perhatian kita," katanya saat melakukan kampanye di Rumah Perjuangan Rakyat Untuk Prabowo-Hatta di Pekanbaru, Jumat.
Hal tersebut, katanya, dapat dilakukan bila birokrasi bersih dari korupsi dan penegakan hukum dilakukan dengan tegas. Saat ini, lanjutnya, rakyat Riau masih banyak yang miskin adalah akibat dari ketidakadilan.
Dalam orasi politiknya ia sampaikan kondisi bangsa Indonesia sekarang ini sedang terpuruk. Padahal, katanya, Indonesia punya modal menjadi bangsa yang besar dan bermartabat di antara negara-negara lain.
"Kita terpuruk karena ketidakadilan, karena pemerintah yang korup, karena pemerintah yang tidak tegas dalam menindak setiap pelanggar-pelanggar hukum," serunya.
Ia mengatakan hal tersebut ganjil karena secara ideologi Indonesia telah kuat karena mempunyai Pancasila sebagai ideologi yang mempersatukan berbagai perbedaaan baik suku, bahasa atau lain sebagainya.
"Ideologi kita dibentuk untuk menjadi bangsa yang makmur, adil, dan sejahtera. Tapi kenyataannya kita sekarang tidak sejahtera, padahal negara didirikan sebagai negara kesejahteraan," lanjutnya.
Solusinya saat ini, katanya, bangsa Indonesia memerlukan pemimpin tegas yang tidak tersandera kolusi dan kepentingan-kepentingan pemilik modal. Maka, menurutnya, Prabowo-Hatta adalah pilihan yang tepat.
"Prabowo tegas, cerdas, berani. Jika birokrasi penegak hukum tak bisa diharapkan maka yang bisa diharapkan pemimpin tegas yang bisa memimpin birokrasi," ajaknya.
"Jika pilihannya hanya dua, maka Prabowo-Hatta yang bisa memenuhi unsur itu," tambahnya.
Tokoh masyarakat Riau yang juga ketua relawan-relawan Prabowo-Hatta, Letjen Purnawirawan Sarwan Hamid mengatakan pesannya agar masa depan daerahnya yang terkesan selalu diabaikan pemerintah pusat siapapun presidennya.
"Saya harap Prabowo tidak seperti itu. Saya mendukung bukan dengan cek kosong. Apabila Prabowo tidak seperti diharapkan, saya yang paling depan mengkritiknya," ucap dia.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.