REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat capres dan cawapres dinilai tidak akan mempengaruhi pilihan politik kelas menengah ke bawah. Karena, mereka telah memiliki keputusan sendiri untuk capres dan cawapres yang akan dipilihanya.
"Tidak terlalu berpengaruh karena debat capres ini justru ditujukan pada kelas menengah ke atas yang merupakan pemilih mengambang yang belum menentukan pilihannya," kata Pengamat Politik Universitas Andalas Asrinaldi saat dihubungi Republika, Senin (23/6).
Asrinaldi menilai, pemilih kelas menengah ke bawah tidak begitu mempedulikan apa yang dibicarakan dalam debat politik tersebut. Mereka hanya memilih berdasarkan figur dan kefanatikan terhadap capres dan cawapresnya.
Namun, debat capres sangat menguntungkan bagi kelas menengah ke atas yang umumnya diisi oleh kaum profesional yang tidak memiliki antusias terhadap politik tetapi mereka berpartisipasi dalam pemilihan. Sehingga, dengan mengikuti materi yang disampaikan oleh masing-masing calon, mereka bisa menilai secara objektif mana capres yang layak untuk dipilih.
"Sehingga mereka banyak mendapatkan pengetahuan dari debat tersebut," katanya.
Namun, Asrinaldi menilai debat capres ini tetap memberikan manfaat. Karena, debat ini memberikan edukasi politik kepada masyarakat. "Meskipun pengaruhnya tidak siginifikan karena pemilih yang paling banyak adalah kelas menengah ke bawah yang lebih mementingkan figur calon," katanya.