Home >> >>
Tim Prabowo-Hatta: Jangan Satu Suara Hilang karena Tak Ada Saksi
Selasa , 24 Jun 2014, 08:46 WIB
Twitter @anismatta
Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tim Pemenangan Nasional pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mulai menyiapkan para saksi untuk menghadapi Pemilu Presiden/Wakil Presiden, 9 Juli mendatang. Pada Senin (23/6), ada pembekalan untuk koordinator saksi di Hotel Bidakara, Jakarta.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan, pembekalan ini menekankan pada penjelasan tugas para saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS). "Tulang punggungnya memang dari PKS, tetapi nanti di berbagai tempat tetap akan dibantu oleh teman-teman partai lain," kata Anis, selepas menghadiri acara pembekalan saksi di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin malam.

Anis mengatakan, tim pemenangan akan berusaha menempatkan semua saksi di setiap TPS. Selain itu, ia mengatakan, akan ada petugas pengaman yang mendampingi saksi. "Kita tetap, insya Allah, akan mengisi seratus persen TPS. Karena kita tidak mau satu pun suara kita hilang, semata-mata karena kita tidak punya saksi," ujar Anis.

Menurut Anis, para saksi ini pada hari pemungutan suara akan memberikan laporan dari lokasi TPS masing-masing. Ia mengatakan, metode penyampaian laporan melalui pesan singkat (SMS) bisa menjadi media. "Salah satu nanti memang polanya yang cepat itu adalah pengiriman berita lewat SMS. Kan itu harus real time," kata dia.

Anis menilai saksi menjadi bagian penting untuk mengawasi potensi kecurangan. Namun ia berpendapat potensi kecurangan pada Pilpres ini akan berkurang. Selain karena kandidat yang maju hanya dua, ia mengatakan, adanya sistem penghitungan cepat pun dapat mengurangi potensi kecurangan. "Jadi peluang orang untuk melakukan kecurangan itu insya Allah saya kira semakin kecil," ujar dia.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar