REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan pemecatan tiga kader partai berlambang pohon beringin (Agus Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid dan Poempida Hidayatulloh) karena tidak mendukung kebijakan partai untuk memenangkan Prabowo-Hatta.
"Sebagai Sekjen saya menandatangani surat pemecatan tiga kader Golkar antara lain Ketua DPP Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Bendahara DPP Golkar Nusron Wahid, serta Poempida Hidayatulloh yang selama ini tidak menaati aturan maupun kebijakan partai yang mendukung Prabowo-Hatta," ujar Idrus Marham di Dumai, Riau, Selasa.
Menurut dia, pihaknya telah memberikan peringatan satu hingga dua kali kepada tiga kader tersebut namun tidak digubris sehingga dalam rapat pleno disepakati siapa yang tidak menaati kebijakan partai dan tidak taat asas berdasarkan AD/ART akhirnya diputuskan untuk memecat tiga kader itu berdasarkan
"Karena Golkar itu didukung oleh sistem yang efektif, bagian sistem efektif itu adalah kader yang taat asas dan itu sebagai proses demokrasi yang jalan, setelah memberikan peringatan satu dua kali dan kita rapat pleno kita sepakat siapa yang tidak menaati berdasarkan AD/ ART. Partai kita memecat tiga kader itu," ujar dia.
Ia mengutarakan Golkar juga menonaktifkan Ketua DPD 1 Partai Golkar Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh yang juga Gubernur Sulawesi Barat.
"Saudara Anwar Saleh diberhentikan sementara sebagai ketua DPD Golkar Sulawesi Barat dan tidak dipecat keanggotaan sebagai kader Golkar," kata dia.
Terkait keanggotaan mereka di dewan, lanjutnya, pihaknya menyampaikan surat pemecatan tiga kader itu ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak dilantik lagi menjadi anggota dewan pada periode berikutnya.
"Bilamana partai mencabut keanggotaannya maka mereka terpilih pada lalu juga diminta untuk diusulkan dilantik pada periode yang akan datang," kata dia.
Selain itu, ada beberapa kader yang sebelumnya tidak mendukung kebijakan partai, tapi setelah dijelaskan secara runtut dan sistematis maka mereka berubah untuk menaati kebijakan Partai Golkar untuk mengusung Prabowo-Hatta.
"Ada satu dua kita berikan surat dan alhamdulillah mereka berubah dan setelah dijelaskan runtut dan sistematis maka setelah rapimnas ke-6 saya memberikan mandat kepada ARB untuk mengambil kebijakan partai, sebagian dari mereka yang tadinya tidak ikut mereka berubah untuk menaati kebijakan Partai Golkar untuk mengusung Prabowo-Hatta," kata dia.
Dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.