REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani memastikan pihaknya tidak pernah memberikan janji apapun kepada politisi Partai Demokrat, Ruhut Poltak Sitompul yang tiba-tiba mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). "Nggak ada," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (24/6).
Puan mengaku tidak tahu menahu apabila ada anggota tim sukses Jokowi-JK yang menjanjikan imbalan atau posisi tertentu kepada Ruhut. "Kalaupun ada, saya tidak tahu siapa yang menjanjikan itu," ujarnya.
Sampai sekarang PDI Perjuangan masih ingin bersikap konsisten untuk tidak melakukan bagi-bagi kekuasaan dalam hal dukungan kepada Jokowi. Puan menyatakan PDI Perjuangan ingin berfokus pada upaya pemenangan Jokowi-JK. "Yang pasti bagi kami tidak ada bicara bagi-bagi kekuasaan. Kami fokus memenangkan Jokowi-JK di pilpres nanti," kata Puan.
Senin (23/6) malam, Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Ruhut Poltak Sitompul mendeklarasikan diri mendukung pasangan Jokowi-JK. Alasan Ruhut, pasangan Jokowi-JK dinilai memiliki tagline (slogan) kampanye yang lebih baik daripada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Jadi aku melihat tagline mereka Indonesia Hebat," ujar Ruhut.
Secara filosofis slogan kampanye Indonesia Hebat menunjukan apresiasi terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ruhut menyatakan SBY sudah bekerja keras, cerdas, dan bersih mengharumkan nama Indonesia di dunia Internasional. Artinya, dalam logika Ruhut, pemerintahan Jokowi-JK mengakui Indonesia menjadi negara hebat dibawah kepemimpinan SBY. "Karena 10 tahun Pak SBY melajutkan pemerintah sebelumnya. Jadi memang Indonesia hebat," kata Ruhut.
Sementara itu Ruhut menyatakan tidak sepakat dengan slogan Indonesia Bangkit yang diusung pasangan Prabowo-Hatta. Menurutnya slogan itu memberi kesan pemerintahan SBY tidak melakukan apa-apa selama 10 tahun berkuasa. "Emangnya Indonesia selama ini tidur?" cibir Ruhut.