Home >> >>
Paloh: Jokowi Memang Kurang Keras Kalau Bicara
Rabu , 25 Jun 2014, 20:48 WIB
antara
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) berjabat tangan dengan simpatisan Partai Nasdem Nasikun yang berjalan kaki dari Wonosobo, Jateng menuju Jakarta di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Selasa (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai sosok pemimpin yang ikhlas dalam menjalankan roda pemerintahan. Sehingga dianggap mendapatkan kepercayaan untuk memimpin pembangunan di Indonesia.

"Secara jujur, saya ingin katakan saya kagum dengan orang seperti Jokowi ini," kata Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam kampanye akbar di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (25/6).

Surya mengakui, penampilan fisik Jokowi tak sehebat harapan masyarakat umum yang mungkin mengidamkan pemimpin yang gagah.

Namun ia dinilai memiliki syarat utama untuk menjadi pemimpin harapan. Yakni keikhlasan dan keseriusan untuk membenahi berbagai masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.

"Jokowi memang kurang keras kalau bicara, jalannya juga kurang hebat seperti Bung Surya (Paloh)," katanya.

Menurut dia, Jokowi hanya anak desa yang memulai kerja dan karier politiknya dari sebuah desa di Jawa Tengah dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan hati.

Sikap ikhlas dan kesungguhan hati tersebut dimiliki Jokowi karena meyakini dasar filosofis. Yaitu bahwa berbuat kebajikan akan berbalas dengan kebajikan juga.

Ia menjelaskan, dasar filosofis tersebut telah menunjukkan hasil dengan kesuksesan membangun Solo ketika menjadi menjadi wali kota dua periode. Kemudian dipercaya untuk memimpin pembangunan di Jakarta.

Kriteria Jokowi tersebut semakin lengkap karena didampingi Jusuf Kalla sebagai sosok cerdas dan penuh dengan berbagai ide dan inovasi dalam pembangunan bangsa.

"Dengan keikhlasan itu, insya Allah pasangan ini akan mampu menjaga amanah dan harapan kita," katanya.

Selain unsur keikhlasan, ia juga tertarik dengan konsep revolusi mental yang diusung Jokowi. Karena sesuai dengan slogan utama Nasdem yakni restorasi atau perubahan.

"Revolusi mental itu adalah inti dari gerakan perubahan tersebut," kata Surya Paloh.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar