Home >> >>
ANN: Jokowi-JK Seperti Danau di Tengah Gurun Pasir
Rabu , 25 Jun 2014, 23:40 WIB
Agung Supriyanto/Republika
Sejumlah supir bajaj yang tergabung dalam Komunitas Bajaj DKI Jakarta menempelkan bajajnya dengan stiker bergambar Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla didepan Balai Kota, Jakarta, Selasa (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Aliansi Nasionalis Nahdliyin (ANN) Edwin Henawan Soekowati menilai, Joko Widodo (Jokowi) merupakan figur yang memahami konsep Trisakti dalam membangun Indonesia ke depan.

"Konsep Trisakti adalah terwujudnya Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan," kata Edwin, Rabu (25/6).

Menurut Edwin, konsep Trisakti tersebut sesuai dengan sembilan agenda prioritas atau Nawa Cita. ANN pun menyatakan sepakat dengan Jokowi dan Jusuf Kalla. Yaitu, bahwa pembangunan tanpa dilandasi Pancasila akan terombang-ambing tanpa arah, seperti saat ini.

"Karena itu, melalui pilpres 2014, harus ada peneguhan kembali ideologi dalam pembangunan bangsa," katanya.

Edwin menegaskan, ANN terpanggil untuk meluruskan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sesuai dengan pembukaan UUD 1945.

"Kami melihat melalui pasangan Jokowi-JK inilah cita-cita kami tersebut akan terwujud. Bagi kami, pasangan Jokowi-JK adalah seperti danau di tengah gurun pasir," ujarnya.

Menurut dia, ANN merasakan kalau cita-cita bangsa Indonesia yang termaktub di dalam pembukaan UUD 1945 sampai saat ini masih jauh dari yang diharapkan.

Bahkan, sudah mulai terjadi penyimpangan dari Pancasila yang seharusnya sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.

"Karena itu, ANN hadir dan menyatakan dukungan kepada Jokowi-JK secara sungguh-sungguh untuk menegakkan ideologi bangsa," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar