REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Perajin kerupuk dan kemplang khas Palembang beberapa hari menjelang Ramadhan tidak lagi melayani pemesanan untuk bulan puasa karena stok mereka terbatas.
"Pesanan kerupuk pada bulan puasa tidak bisa dilayani lagi, stok kami hanya akan didistribusikan kepada pelanggan," kata perajin kerupuk kemplang Palembang Aling, Rabu.
Menurut dia, setiap Ramadhan pihaknya memproduksi kerupuk lebih banyak dan menyetok sebelum puasa.
Namun, meskipun sudah menambah produksi tetapi masih ada pembeli yang ingin memesan dengan jumlah yang banyak, katanya.
Akibatnya, ia mengatakan, kini hanya melayani "orderan" pelanggan atau orang yang telah biasa membeli. Sedangkan, terhadap pembeli baru sama sekali tidak bisa dipenuhi permintaan pesanan mereka, katanya.
Sementara perajin kerupuk kemplang di Kawasan I Ulu, Asril mengatakan, menjelang Ramadhan ini penjualan makanan khas Palembang itu semakin meningkat.
Bahkan, guna memenuhi kebutuhan pembeli akan makanan ringan itu, pihaknya berkeliling mengumpulkan stok kerupuk kemplang dari perajin-perajin di kota pempek, katanya.
Dia menambahkan, harga kemplang dan kerupuk biasa memasuki bulan ramadan akan mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp40 ribu naik menjadi Rp42 ribu tetapi tergantung dengan kualitas makanan itu.
Produksi kemplang dan kerupuk itu mengalami peningkatan sampai lima kali lipat, seperti dari 100 kilogram bahan baku menjadi sedikitnya 500 kilogram per minggu, katanya.