Joko Widodo tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Kamis (26/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih membutuhkan ribuan penyidik untuk melakukan tugas memerangi korupsi.
"Saya kira ribuan lah perlu ditambahkan agar kekuatan KPK betul-betul sebagai institusi yang betul-betul begitu kuat karena di depan. Kami sudah menyampaikan kami sangat menghargai dan mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan KPK selama ini," kata Jokowi setelah klarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di gedung KPK di Jakarta, Kamis (26/6).
Ia mengatakan, penguatan KPK tersebut dibutuhkan. Apalagi melihat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kami Jokowi-JK sangat mengapresiasi KPK selama ini. Yang kedua kami ingin menyampaikan mengenai dukungan kami kepada KPK ke depan. Ke depan KPK ini perlu diperkuat, anggaran perlu ditambah. Kalau ekonomi kita bagus bisa sampai meloncatnya mungkin perkiraan saya kurang lebih bisa 10 kali lipat," kata Jokowi.
Penguatan KPK itu, katanya, juga diperlukan untuk mengantisipasi sejumlah kebocoran anggaran di Indonesia.