Home >> >>
Kampanye Pilpres Jangan Sampai Masuk Masjid
Kamis , 26 Jun 2014, 17:05 WIB
Republika/Yasin Habibi
Dewan Masjid Indonesia (DMI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjend) PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni menyatakan, DMI tidak akan digunakan sebagai corong politik dalam kontestasi Pilpres 2014 ini.

"Ketua Umum PP DMI, Pak Jusuf Kalla (JK), sudah menegaskan tidak ingin menggunakan DMI sebagai corong politik dalam kampanye Pilpres 2014 ini," tutur Imam dalam konferensi pers di PP DMI, Jakarta, Kamis (26/6) siang.

Dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, PP DMI menganggapnya sebagai momentum umat Islam untuk melaksanakan ibadah shaum dengan baik dan benar. Menurut Imam, jangan sampai Pilpres 2014 memasuki wilayah-wilayah sakral seperti masjid, apalagi di Bulan Ramadhan.

Pasalnya, masjid dan mushola adalah wilayah yang paling akomodatif dan inklusif bagi ummat Islam untuk bersatu-padu, beribadah dan mempelajari Islam."Kita boleh berbeda, tapi jangan sampai terjadi karut-marut antar sesama umat Islam," ujar Imam.

DMI mengimbau setiap Muslim untuk menjaga kesucian Bulan Ramadhan dengan semakin meningkatkan iman dan taqwa serta memperkokoh persatuan dan kesatuan umat. DMI, papar Imam, mengajak seluruh masjid dan musholla di seluruh Indonesia untuk mewujudkan suasana "tasammuh" dan saling menghagai satu sama lain di momentum bulan Ramadhan ini.

Dia meminta, setiap masjid dan mushola turut menggalakkan kajian-kajian tentang persatuan dan kesatuan ummat Islam di tengah-tengah situasi Pilpres 2014 ini. DMI, ungkap Imam, berharap kepada para da'i di masjid dan mushola agar tidak mencampuri kepentingan sesaat dalam berdakwah.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : C57
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar