Home >> >>
PBNU: Capres Silaturahim ke Pesantren Itu Baik
Jumat , 27 Jun 2014, 12:15 WIB
Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siroj

REPUBLIKA.CO.ID, PALIMANAN--Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto menghadiri acara
Halaqoh Nahdliyin se-Jawa Barat di Pondok Pesantren Kempek di Jalan Tunggal Pegagan, Palimanan, Cirebon, Jumat (27/6). Kehadiran Prabowo langsung disambut warga yang berada di sekitar lokasi pesantren.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj langsung menyambut kedatangan Prabowo yang turun dari helikopternya. Warga kemudian berebutan untuk bersalaman dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Beberapa diantaranya ada yang membawa poster Prabowo-Hatta Rajasa dengan latar berwarna merah putih.

Rombongan Prabowo kemudian menuju ke Pondok Pesantren Kempek. Aqil memberikan apresiasi atas kesediaan Prabowo untuk datang ke pesantren.
"Apa salahnya wong calon presiden silaturahim ke pesantren kan baik sekali itu. Satu hal yang sangat positif," kata dia, saat akan menyambut kedatangan Prabowo.

Aqil pun melihat Prabowo sudah memberikan pernyataan yang positif. Ia menyebut mantan Danjen Kopassus itu menegaskan siap untuk diberi masukan dan nasihat dari para kiai.

"Kalau nanti sudah menjadi presiden, dianggap misalkan menyimpang, siap ditegur kiai. Itu luar biasa itu, pernyataan yang luar biasa itu," kata dia.

Saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al Hamidy Banyuanyar Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (24/6), Prabowo memang mengatakan ingin selalu dekat dengan para kiai dan ulama. Ia pun meminta bimbingan. "Mohon dikoreksi kalau Prabowo salah. Jangan ragu-ragu menegur," kata capres yang berpasangan dengan Hatta Rajasa itu.

Apabila mendapat mandat untuk memimpin Indonesia, Prabowo tidak ingin salah langkah. Karena itu, ia berharap para kiai dan ulama dapat memberikan peringatan dini sebelum dia bergerak ke arah yang melenceng. "Daripada kita membuat kesalahan, lebih baik kita cepat-cepat ditegur dan diperingati," ujar dia, saat itu.

Redaktur : Esthi Maharani
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar