REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan survei yang dikeluarkan lembaga di Australia seperti Lowy Institute sejalan dengan survei internal yang dilakukan partai tersebut.
"Survei dari lembaga di Australia seperti Lowy Insititute yang menunjukkan meningkatnya elektabilitas Pak Prabowo, sejalan dengan survei internal yang kami lakukan," kata Fadli di Palu, Jumat (27/6).
Dia mengatakan dalam enam pekan lalu, elektabilitas Prabowo masih dibawah Jokowi. Namun menurut dia, saat ini elektabilitas calon presiden nomor urut satu itu terus menanjak bahkan mengalahkan Jokowi.
"Saat ini elektabilitas Pak Prabowo melampaui lawan dua persen dan terus menanjak," ujarnya.
Fadli menilai survei merupakan indikator melihat tingkat elektabilitas capres dengan metodologi yang digunakan masing-masing. Menurut dia, survei tersebut ada yang benar menggunakan metodologi dan ada survei yang metodologinya "ditukangi".
"Pada dasarnya dari survei internal, kami sudah melewati pasangan lawan, itu sejalan yang disebutkan media Australia," katanya.
Sebelumnya situs berita media Australia The Sidney Morning Herald melaporkan beberapa lembaga survei yang memiliki hubungan dengan calon presiden Joko Widodo menahan hasil surveinya. Hal itu dikhawatirkan akan mendorong pemilih mengalihkan dukungannya kepada Prabowo Subianto.
Laporan itu juga menyebutkan adanya perubahan elektabilitas Jokowi yang sebelumnya memimpin namun saat ini mengalami perlambatan kenaikan tingkat keterpilihan.
Selain itu laporan tersebut memuat tulisan yang menyebutkan tiga lembaga survei di Indonesia mendapati pertarungan kedua pasangan sama kuat. Bahkan disebutkan Prabowo Subianto menjadi unggulan untuk memenangkan Pilpres 9 Juli mendatang.
??? Pilpres 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
??? Prabowo Subianto-Hatta Rajasa didukung enam partai seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PKS, PPP, dan PBB. Sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla didukung lima partai, seperti PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, dan PKP Indonesia.