Home >> >>
Prabowo Belajar Kenegarawanan dari Said Aqil Siradj
Jumat , 27 Jun 2014, 16:58 WIB
Facebook
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, PALIMANAN -- Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto ternyata pernah meminta KH Said Aqil Siradj untuk menjadi cawapres sebelum menentukan nama Hatta Rajasa. Namun, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menolak tawaran Prabowo.

Menurut Prabowo, Said Aqil sudah mempunyai komitmen sebagai Ketum PBNU untuk tidak berpolitik praktis. Ia mengambil pelajaran dari sikap Said Aqil.

"Saya belajar pada saat itu, oh begini menjadi negarawan. Begini menjadi pemimpin, belum tentu pemimpin itu harus menerima semua jabatan, tapi dia mengerti apa yang harus dia laksanakan," kata dia.

Prabowo mengungkapkan hal itu saat menghadiri menghadiri Halaqoh Nahdliyin se-Jawa Barat di Pondok Pesantren Kempek di Jalan Tunggal Pegagan, Palimanan, Cirebon, Jumat (27/6). Dalam acara itu, Said Aqil pun turut hadir. Karena itu, Prabowo menghormati sosok Said Aqil.

"Bangsa Indonesia saya kira merasa tenteram bahwa NU, organisasi yang begitu besar, mewakili mayoritas umat Islam, memiliki pemimpin seperti Kiai Haji Said Aqil Siradj," kata mantan Danjen Kopassus itu.

Redaktur : Citra Listya Rini
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar