Home >> >>
Jokowi: Jangan Gunakan Masjid untuk Kampanye
Sabtu , 28 Jun 2014, 07:00 WIB
Republika/Aditya
Jokowi ketika akan menikmati soto Kudus Kauman di Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat agar masjid tidak digunakan untuk melakukan aktivitas kampanye terkait datangnya bulan suci Ramadhan 1435 Hijriah.

"Ya kan memang sudah ada aturannya tidak boleh untuk kampanye. Jadi, masjid tidak boleh digunakan untuk berkampanye," kata Jokowi di Bandara Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Jumat malam, (27/6).

Menurut dia, kegiatan ibadah tidak boleh dijadikan satu dengan kegiatan kampanye, sehingga diimbau agar tidak ada yang memanfaatkan masjid sebagai salah satu tempat kampanye.

"Kalau menurut saya, ibadah ya ibadah. Shalat maghrib ya shalat, atau shalat tarawih ya shalat. Jangan dicampur aduk atau digabungkan dengan kegiatan lainnya di luar ibadah," ujar Jokowi.

Terkait pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tahun ini, dia juga mengimbau agar tidak ada fitnah, kampanye hitam dan isu SARA yang mewarnai bulan suci Ramadhan.

"Sebetulnya bukan imbauan, tapi memang oknum yang membuat dan menyebarkan isu-isu tersebut harus segera ditangkap. Jangan sampai bulan suci ini diwarnai dengan segala macam bentuk hasutan. Itu kan tidak benar," tutur Jokowi.

Dia pun mengharapkan agar bulan puasa benar-benar dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Ramadhan, sehingga semakin dekat dengan Allah SWT.

"Bulan suci Ramadhan ini harus kita jalani dengan kesalehan-kesalehan, dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendekatan kita kepada Allah, dan juga dengan kebaikan-kebaikan," ungkap Jokowi.

Redaktur : Esthi Maharani
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar