Capres nomor urut 1 Joko Widodo menunaikan shalat tarawih berjamaah di Masjid Ali Akbar, Surabaya, Sabtu (28/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim kampanye nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menyiapkan sekitar 3,5 juta saksi pada pilpres 2014.
"Para saksi tersebut dibagi dua kelompok besar. Yakni saksi dalam dan saksi luar," kata anggota tim kampanye nasional Jokowi-JK, Djarot S Hidajat di Jakarta, Ahad (29/6).
Menurut Djarot, saksi dalam ada sebanyak 1.135.980 orang. Mereka merupakan kader dari partai politik pengusung pasangan Jokowi-JK.
Kemudian, saksi luar yang terdaftar di tim kampanye nasional Jokowi-JK ada sebanyak 2.439.200 orang. Mereka merupakan kader partai politik pengusung dan relawan.
Djarot menjelaskan, perolehan suara pada pilpres 2014 akan ditentukan dari penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS). Sehingga saksi di dalam dan di luar TPS harus kuat.
"Saksi akan menjadi faktor kunci, karena mengacu pada pileg 2014, banyak terjadi kecurangan dan pelanggaran di lapangan," ucapnya.
Koordinator penugasan saksi tim kampanye nasional Jokowi-JK itu menambahkan, saat ini masih ditemukan adanya daftar pemilih tetap (DPT) yang masih belum jelas. Yakni adanya nomor identitas kependudukan (NIK) yang kosong dan ganda.
Cukup banyaknya NIK ganda, kata dia, rawan kecurangan. Karena bisa digunakan dua kali.
Penempatan saksi dalam dan luar disesuaikan dengan basis massa partai pendukung pasangan Jokowi-JK. Sehingga terkoordinasi dengan baik.
Angggota tim kampanye nasional Jokowi-JK, Enggartiasto Lukito menambahkan, saksi tersebut berapa di setiap tingkatan. Mulai dari TPS, PPS (desa), PPK (kecamatan), sampai dengan KPUD (kabupaten/kota dan provinsi).
Menurut Enggartiasrto, para saksi dalam sudah mendapat pembekalan dari tim. Bahkan, sudah mendapatkan buku saksi yang berisi tugas dan fungsinya.
Para saksi dalam, kata dia, juga dibekali dengan surat mandat dari tim kampanye sesuai dengan tingkatannya.