Soal UN, JK: Bukan Dihapus Pak Hatta!
Ahad , 29 Jun 2014, 23:28 WIB
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Cawapres pasangan Capres Joko Widodo nomer urut 2 Jusuf Kalla memberikan orasi di Ponpes Al Ma'soem, Cileunyi, Bandung, Rabu (25/6). Dalam orasinya Jusuf Kalla mengatakan Indonesia bisa mengambil peran besar dalam menciptakan perdamaian di kawasan Timur Te
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres), Jusuf Kalla, menilai Hatta Radjasa telah keliru dalam pandangan terkait Ujian Nasional (UN) yang digagas oleh pasangan Joko Widodo-JK.
Kalla menegaskan pihaknya tidak ada sama sekali menyinggung rencana penghapusan UN. Sebaliknya, ia mendukung evaluasi seperti kurikulum dan teknis pelaksanaannya. Menurut dia, UN itu sangat penting untuk memberikan pemetaan pendidikan Indonesia.
''Tadikan ditanya, ada kesenjangan yang luar biasa. Tanpa UN, kita tidak bisa mengetahui bagaimana pendidikan di negara ini. UN itu sudah bagus, namun perlu evaluasi. Bukan dihapuskan Pak Hatta!'' seru JK dalam acara debat cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta, Ahad (29/6).
Hatta kembali menanyakan, hal apa yang secara spesifik perlu evaluasi. JK menjelaskan evaluasi yang diperlukan itu terdiri dari berbagai macam sisi, mulai dari konten, sistem dan pelaksanan. ''Kalau dulu UN pertama kali mempunyai indikator kelulusan di angka 3,5 maka tahun ini bisa sampai angka 5.''
Menurut JK, ada perbaikan dimana dengan target angka tersebut justru siswa yang tak lulus berkurang, di bawah 1 persen. Selain itu, soal yang awalnya hanya 1 jenis per kelas, sekarang ada 20 jenis. Semua hal tersebut menjadi contoh adanya evaluasi dalam UN
''Banyak hal yang bisa terus menerus dievaluasi setiap tahunnya secara terus menerus,'' ujar JK.
Redaktur |
: |
M Akbar |
Reporter |
: |
Andi Mohamad Ikhbal |