Home >> >>
Anies Pertanyakan Hasil Survei Indo Barometer
Ahad , 29 Jun 2014, 17:08 WIB
Republika/Palupi Auliani
Anis Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pasangan Jokowi-JK, Anies Baswedan mempertanyakan hasil survey Indo Barometer yang menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut dua mengalami penurunan.

Dalam survey tersebut, Indo Barometer mengungkapkan elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta mengalami peningkatan. Hal ini berbanding terbalik dengan rivalnya.

Salah satu alasan terjadinya penurunan elektabilitas itu, versi Indo Barometer, adalah promo 'mulut ke mulut' pasangan Jokowi-JK dinilai tidak segencar yang dilakukan pasangan Prabowo-Hatta.

Anies mengatakan istilah 'promo dari mulut ke mulut' yang dimaksud harus dijelaskan lebih detail. Sebab, jika yang dibicarakan adalah kampanye hitam terhadap Jokowi maka tentu akan berpengaruh terhadap penurunan elektabilitas.

"Sebenarnya itu yang justru penting," katanya dalam rilis hasil survey terbaru Indo Barometer, di Jakarta, Ahad (29/6).

Anies mengklaim, calon urut nomor dua itu mendapat serangan kampanye hitam sembilan kali lebih banyak daripada lawannya. Ia mengakui, akibat kampanye hitam itu, elektabilitas Jokowi-JK menurun drastis. Sebab, isu SARA yang sering dihantamkan ke Jokowi selalu mendapat perhatian publik dan cukup efektif dalam mendegradasi suara Jokowi-JK.

Anies menduga, pembicaraan yang dilakukan masyarakat dari mulut ke mulut justru lebih banyak ke hal-hal yang bersifat elementer seperti agama, ras, etnis dan lain-lain. Kecil kemungkinan masyarakat membicarakan kebijakan anggaran atau hal lain yang berdasarkan visi dan misi capres-cawapres.

Apalagi, kata dia, Jokowi selalu diserang dengan isu agama tentang latar belakang keluarganya. Padahal, menurut Anies, justru keluarga Prabowo yang latar belakangnya heterogen sedangkan Jokowi justru homogen.
"Makanya isu dari mulut ke mulut itu harusnya disebutkan apa isinya," ujarnya.

Redaktur : Esthi Maharani
Reporter : c30
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar