Home >> >>
Lembaga Litbang Terlalu Banyak, Tapi Minim Hasil
Senin , 30 Jun 2014, 11:43 WIB
Indria Samego

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego, menilai Indonesia terlalu banyak memiliki lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang). Namun, penelitian yang dihasilkan tidak terlalu memuaskan.

Dia menilai rencana penambahan dana research senilai Rp 10 triliun oleh calon wakil presiden (cawapres) Hatta Rajasa harus diimbangi dengan integrasi semua lembaga litbang. 

"Mencari dana Rp 10 triliun itu bagaimana rumusannya? Seperti dana yang diterima sekarang itu karena banyaknya lembaga yang melakukan penelitian jadi tercecer di situ. Setiap kementerian punya litbang. Kalau tidak ada integrasi litbang itu dikhawatirkan dana berapa pun tidak bisa mencukupi," kata Indria saat dihubungi Republika, Senin (30/6).

Indria menilai rencana penambahan dana research Rp 10 triliun memiliki kendala dua hal yang tidak mudah, yakni jumlahnya yang sangat besar mau tak mau harus mengurangi alokasi sektor lain. Kedua, banyaknya lembaga litbang yang melakukan penelitian. 

Dia cukup mengapresiasi apa yang disampaikan Hatta mengenai koordinasi antara tujuh lembaga litbang. Namun, prakteknya tidak mudan. Dia berharap koordinasi benar-benar dapat diwujudkan dan tidak sekadar omongan dalam menjabarkan visi-misi. 

Sebelumnya, dalam debat cawapres di Hotel Bidakara, Ahad (29/6), Hatta mengatakan akan menaikkan dana IPTEK dua kali lipat. Serta menyalurkan dana Rp 10 triliun untuk lima tahun ke depan. Anggaran tersebut untuk dana riset untuk mendukung percepatan difusi agar dapat diterapkan di sektor penting seperti pangan, energi, transportasi dan kesehatan. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : c87
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar