Home >> >>
Inilah Sikap Prabowo di Hadapan Perwakilan Negara Asing
Selasa , 01 Jul 2014, 00:01 WIB
antara
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto menghadiri undangan Indonesian Council on World Affairs (ICWA) di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (30/6). Prabowo memaparkan pandangannya mengenai politik luar negeri dan kepentingan nasional Indonesia.

Hadir dalam acara itu berbagai perwakilan kedutaan besar negara asing di Indonesia. Prabowo berorasi dalam bahas Inggris. Dalam orasinya, Prabowo menegaskan mengenai visi misinya akan politik luar negeri Indonesia apabila mendapat mandat memimpin Indonesia. "Politik luar negeri tidak bisa dipisahkan dari kondisi dalam negeri," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Prabowo mengatakan, Indonesia harus membangun kekuatan di dalam negeri. Ia menekankan pada kesejahteraan rakyat Indonesia. Apabila rakyat sejahtera, maka Indonesia bisa menjadi kuat. "Negara lemah tidak bisa mempunyai politik luar negeri yang kuat," ujar mantan Danjen Kopassus itu. 

Dalam orasinya, Prabowo kembali memberikan pujian pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia mengatakan, pemerintahan SBY sudah mengambil langkah politik luar negeri yang tepat. Prabowo berniat untuk melanjutkannya. "One thousand friends too few, one enemy too many," ujar dia.

Prabowo mengatakan, pentingnya untuk menjaga hubungan. Ia meyakini hubungan yang baik dengan negara lain dapat menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi. Bentuk politik luar negeri ini yang akan dilanjutkan Prabowo. "Jika situasi kondusif, jika situasi baik dan menguntungkan kepentingan nasional, kenapa harus mengubah," kata dia.

Meskipun ingin menjaga hubungan dan menjalin persahabatan dengan negara lain, Prabowo tetap menekankan akan martabat Indonesia. Ia mengatakan, Indonesia tidak bisa bergantung kepada orang lain. "Kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri," ujar mantan Panglima Kostrad itu.

Prabowo pun menekankan harus menjaga kepentingan nasional Indonesia. Ia mengatakan, tidak ada tawar menawar apabila itu menyangkut kedaulatan bangsa dan kemerdekaan Indonesia. "Kita harus menjaga persatuan dan kedaulatan Indonesia dan dalam waktu bersamaan melindungi warga negara kita," kata dia.

Indonesia, menurut Prabowo, mempunyai banyak tantangan di depan. Ia menyebutkan antara lain mengenai pertumbuhan jumlah penduduk yang mencapai 5 juta per tahun dan pemerataan ekonomi. Selain itu, mengenai cadangan energi Indonesia yang semakin menipis. Ia pun menyoroti persoalan korupsi di Indonesia.

Prabowo menilai Indonesia bisa menghadapi tantangan itu. Ia mengatakan, Indonesia mempunyai banyak potensi untuk bisa lebih maju ke depan. Ia bertekad untuk menyelematkan kekayaan negara, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengentaskan kemiskinan. "Saya melihat jendela peluang, kita punya peluang," ujar dia.

Bersama Hatta Rajasa dan koalisi Merah Putih, Prabowo percaya akan dapat membentuk pemerintahan yang kuat ke depan. Ia mengatakan didukung oleh banyak tokoh hebat. Hadir dalam pertemuan itu para elite koalisi Merah Putih, seperti Aburizal Bakrie, Idrus Marham, dan Zulkifli Hasan. Ia pun menyebut adanya dukungan Partai Demokrat. "Kami bisa meemberikan pemerintahan yang stabil dan kuat dalam lima tahun ke depan," kata dia.

Dalam acara ini, Chairman of the Executive Board of the ICWA Ibrahim Yusuf juga memberikan sambutan. Hadir juga mantan perwakilan tetap Indonesia di PBB Makarim Wibisono, yang juga Chairman of Governing Board of ICWA. Hadir juga duta besar dan perwakilan kedutaan besar negara lain di Indonesia. Seperti dari Amerika Serikan, Afganistan, Australia, Iran, Kanada, Qatar, Prancis, Jerman, Jepang, Singapura, Finlandia, dan Yordania.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar