Cawapres Hatta Rajasa (kanan) berbincang dengan cawapres Jusuf Kalla (kiri) dan moderator Wakil Rektor UGM Dwikorita Karnawati jelang debat calon wakil presiden (Cawapres) di Hotel Bidakara, Jakarta, Ahad (29/6). (Republika/Aditya Pradana Putra )
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menilai posisi wakil presiden (wapres) tidak boleh dipandang sebelah mata. Juru Bicara Tim Pemenangan Bara Hasibuan mengutip istilah posisi wapres 'hanya satu detak jantung' dari jabatan presiden.
"Jangan underestimate wapres. Itu bukan hanya sekadar jabatan di mana seorang wapres hanya lakukan seremonial. Kami yakin posisi wapres sangat penting," kata Bara di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Senin (30/6). Bara menilai debat cawapres, Ahad (29/6) malam, menunjukkan siapa yang lebih tepat menjadi wapres.
Bara mengatakan, Hatta mampu menunjukkan kualitasnya dalam debat bertemakan pembangunan Sumber Daya Manusia dan IPTEK. Ia mengatakan, Hatta menyampaikan dengan jelas dan memaparkan hal konkret terkait tema debat. Selain itu, ia menilai, Hatta dapat mengekspose inkonsistensi pandangan cawapres nomor urut 2 Jusuf Kalla (JK). "Terutama menyangkut beberapa posisi JK dalam kaitan dengan visi misi Jokowi-JK. Soal ujian nasional dan sertifikasi guru," kata dia.
Dalam debat semalam, Bara menilai JK pun tampak merepresentasikan masa lalu. Sementara selama ini, ia mengatakan, pasangannya capres Joko Widodo (Jokowi) dikatakan sebagai kandidat yang muda dan 'fresh'.
"Apa yang kita lihat dari Pak JK, sebaliknya Pak JK justru representasikan masa lalu. Dari visi yang ditawarkan, cara beliau menyampaikan visi dan respon dari berbagai pertanyaan Pak Hatta," ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Karena itu, Bara mengatakan, Hatta lebih unggul dalam debat antarcawapres. Ia pun meyakinkan sosok Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu telah menunjukkan memenuhi kualifikasi sebagai wapres. "Dan akan menjalankan tugas strategis nantinya. Kami yakin (debat) menguatkan momentum kami," kata dia.