REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Prabowo - Hatta dinilai lebih unggul dari capres lainnya, Jokowi dan JK. Pasangan yang diusung koalisi merah putih itu memiliki ketegasan sikap yang membuatnya berhasil meraih simpati publik.
Lembaga Survei Jakarta (LSJ) menyatakan elektabilitas Prabowo-Hatta lebih tinggi dibandingkan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Prabowo unggul dengan selisih sekitar enam persen. "Elektabilitasnya 47,5 persen. Sedangkan Jokowi-JK 41,3 persen," kata peneliti utama LSJ, Ikhsan Rosidi, di Jakarta, Selasa (2/7).
Dia menyatakan persepsi masyarakat terhadap Prabowo dan Hatta semakin baik. Sedangkan persepsi terhadap Jokowi cenderung statis, bahkan memburuk. Terhadap Jokowi, masyarakat menurutnya cukup jenuh, karena capres yang diusung PDIP, PKB, Hanura, dan Nasdem, itu masih harus menjalankan amanah sebagai gubernur Jakarta.
Survei LSJ dilaksanakan pada 18 hingga 27 Juni 2014 di 34 Provinsi. Jumlah responden mencapai 1.240 yang telah memiliki hak pilih.
Bergeraknya partai pengusung yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih secara maksimal menjadi penyebab naiknya elektabilitas Prabowo dan Hatta. Berbeda dengan mesin partai pengusung Jokowi-JK yang dinilainya tidak bergerak maksimal.
Jika diprediksi, mesin partai pengusung Jokowi-JK baru bergerak 55,5 persen jauh di bawah kinerja mesin partai pendukung Prabowo-Hatta yang sudah bergerak diatas 70 persen. "Parpol pendukung Jokowi menyebabkan elektabilitas gubernur Jakarta itu statis," imbuhnya.
Kendati demikian, menurut dia, segala kemungkinan masih bisa terjadi mengingat pemilih yang belum menentukan pilihan masih sekitar 12 persen. Dia mengingatkan agar Tim Pemenangan Prabowo-Hatta tak lengah. "Jika Tim Pemenangan Prabowo-Hatta lengah dan terlena dengan peningkatan elektabilitasnya, pasangan Jokowi-JK bisa menyodok menjadi pemenang Pilpres 9 Juli," jelasnya.