REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR--Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk Tim Penjemput Pemilih Jokowi-JK. Cara ini untuk membendung kecurangan saat Pilpres 9 Juli mendatang.
"Tim Penjemput Pemilih memiliki tiga tugas utama," tegas Wakil Sekjen DPP PKB, Zainul Munasichin saat deklarasi Tim Penjemput Pemilih Kabupaten Blitar di Gedung BKM Karangsono, Kanigoro, Rabu (2/7).
Zainul secara khusus menyosialisasikan tugas tim tadi di hadapan 500 orang perwakilan dari 220 desa setempat. Anggota Divisi Penggerak Pemilih Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK ini mengungkapkan bahwa tugas tim yang pertama, menyampaikan visi dan misi Jokowi-JK kepada pemilih dengan cara door to door (dari rumah ke rumah) sekaligus mengklarifikasi isu-isu negatif terkait kampanye hitam yang selama ini diarahkan kepada pasangan Jokowi-JK.
Mereka juga bertugas memastikan para pemilih atau pendukung Jokowi datang ke TPS memberikan suaranya untuk Jokowi-JK. Lalu, masing-masing perwakilan tiap desa tadi menjadi saksi bayangan untuk mengawal penghitungan dan rekapitulasi suara di TPS, PPS dan PPK.
Pengamanan berlapis tersebut, menurut Zainul, dimaksudkan untuk melawan potensi kecurangan pemilu yang mungkin saja terjadi selama proses pemungutan dan penghitungan suara. Kemungkinan itu sangat terbuka melihat fenomena maraknya kampanye hitam kepada Jokowi-JK dalam beberapa minggu terakhir ini.
“Kampanye hitam itu tanda-tanda bahwa mereka tega melakukan apa saja untuk menang, tak terkecuali curang di TPS,” cetus Zainul.