Home >> >>
Prabowo: Saya Bilang Kekayaan Negara Bocor, Saya Diejek
Rabu , 02 Jul 2014, 18:19 WIB
antara
Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat sahur bersama di GOR Satria, Purwokerto, Jateng, Rabu (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Capres koalisi Merah Putih Prabowo Subianto seringkali mengungkap adanya kebocoran kekayaan Indonesia dalam orasinya. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu pun beberapa kali membicarakan kebocoran itu dalam debat capres.

Di hadapan para pendukungnya di Gor Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (2/7), ia kembali mengungkapkan adanya kebocoran itu. "Kalau ada yang mengingatkan ke seluruh bangsa, hei bangsa Indonesia hati-hati kekayaan Indonesia bocor, malah ditertawakan. Malah diejek, saudara-saudara. Saya diejek," kata dia.

Prabowo mengatakan, ada yang mengejek seakan kebocoran kekayaan Indonesia itu tidak terjadi. Lalu, ada penilaian kalau barang mahal dijual murah adalah hal lumrah. "Itu bukan goblok, itu jahat saudara-saudara sekalian," kata mantan danjen Kopassus itu.

Sekitar 10 tahun, ia mengaku, sudah berkeliling ke berbagai kabupaten dan juga universitas. Termasuk mengingatkan akan adanya kekayaan yang bocor. 

"Malah sekarang mereka anggap apa yang saya perjuangkan, mereka ejek. Tapi rakyat kita tidak bodoh dan tidak bisa dibohongi," ujar dia.

Prabowo mengatakan, sudah ratusan tahun kekayaan Indonesia selalu diincar negara asing. Disebut juga ada yang iri akan kekayaan Indonesia. 

"Yang menyedihkan ada di antara kita, ada di antara elite Indonesia, ada di antara pemimpin Indonesia yang suka jual bangsa kita ke bangsa lain," kata mantan panglima Kostrad itu.

Bersama Hatta Rajasa dan koalisi Merah Putih, ia berjanji, akan bekerja menjaga kekayaan bangsa Indonesia. Karena kekayaan bangsa Indonesia harus dinikmati sebesar-besarnya oleh seluruh rakyat Indonesia. 

"Semua kekayaan harus kita amankan, harus kita jaga, harus kita kembangkan, dan gunakan untuk seluruh rakyat Indonesia," ujar dia.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar