Home >> >>
Jokowi: Obor Harus Dibalas Dengan Obor Lagi
Rabu , 02 Jul 2014, 19:32 WIB
istimewa
Cover Media Obor Rahmatan Lil Alamin

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Beredarnya tabloid Obor Rakyat berisi fitnah yang menyerang calon presiden Joko Widodo (Jokowi), relawan di Sukabumi membagikan tabloid serupa yang diberi nama Obor untuk melawan serangan kampanye hitam. "

Ya obor harus dibalas dengan obor lagi, tapi obor yang dibagikan oleh relawan yang penyusunannya dikerjakan oleh sumber daya manusia yang handal dengan nama tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin. Dalam koran tersebut, tidak ada kampanye hitam apalagi sampai menjelekan pihak lain," kata Jokowi di Sukabumi, Rabu (2/7).

Menurut Jokowi, dalam tabloid tersebut pihaknya ingin menyampaikan pesan yang baik-baik dan menyejukan, agar situasi politik yang saat ini sudah memanas bisa kembali sejuk. Karena demokrasi adalah memberikan kenyamanan kepada masyarakat untuk menentukan pilihannya sesuai dengan hatu nurani tanpa melalui cara kampanye hitam seperti apa yang telah dilakukan oleh Tabloid Obro Rakyat.

Lebih lanjut, dirinya juga tidak ingin membalas kampanye hitam dengan kampanye hitam lagi, tetapi cara membalasnya adalah memberikan dakwah yang menyegarkan pikiran warga, bahwa apa yang tertuang tabloid pimpinan Setyardi Budiono ini adalah seluruhnya fitnah.

"Saya tidak ingin membalas dengan kejelekan lagi yang bisa mengadudomba rakyat, tabloid yang kita buat ini adalah tabloid yang Rahmatan Lil Alamin dan yang membacanya pun akan mendapatkan siraman rohani, karena dalam koran itu juga tercantum dakwah para ulama," tambahnya.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar