Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menyampaikan klarifikasinya mengenai pemberitaan penjemputan mantan ketua umum Partai Demokrat Subur Budisantoso
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) diimbau untuk memantau pergerakan konsultan asing. Jangan sampai mereka ikut campur dalam dinamika pilpres yang kian memanas.
"BIN dan BAIS saya kira harus sudah memantau pergerakan mereka," jelas Wasekjen PAN, Yandri Susanto, di Jakarta, Kamis (3/7). Pihaknya memaparkan jangan sampai konsultan asing masuk kedalam tim capres untuk melangsungkan kegiatan intelijen.
Pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket) yang menjadi inti tugas intelijen harus dapat dicegah. Jangan sampai konsultan asing melakukan operasi intelijen dengan masuk dalam tubuh timses. Hal ini untuk menegaskan bahwa pilpres ini harus dipercayakan kepada rakyat Indonesia.
Yandri menegaskan urusan dapur pilpres adalah murni urusan dalam negeri. Hal ini ditegaskannya bukan menjadi bagian dari pihak asing. Tim sukses tentunya memiliki pasukan, seperti relawan yang maksimal melakukan sosialisasi di akar rumput. Mereka ini sudah mampu bergerak tanpa harus dikoordinir konsultan asing.
Dia menegaskan Capres Prabowo Hatta sama sekali tidak menggunakan konsultan asing untuk suksesi. Daripada menggunakan jasa mereka, Prabowo Hatta ditegaskannya lebih baik memaksimalkan mesin partai koalisi yang sudah terbukti berhasil dalam pileg kemarin.