Home >> >>
JK: Pemimpin Legal Lahir dari Proses yang Baik
Kamis , 03 Jul 2014, 11:58 WIB
Aditya Pradana Putra/Republika
Joko Widodo (kanan)-Jusuf Kalla (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Cawapres nomor urut 2, Jusuf Kalla (JK) menyatakan, pemimpin Indonesia selama 5 tahun ke depan, merupakan pasangan calon yang lahir dari proses yang baik. Ia optimis, penyelenggaraan pilpres secara jujur dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi bangsa ini.

Menurut dia, inti dari pilpres ini adalah kejujuran. Hal itu bukan hanya diharapkan ada pada para pasangan calon, tapi juga penyelenggara pemilu, penegak hukum dan Pemerintah, khususnya Presiden RI, SBY. Kalau ingin capres-cawapres yang baik, proses pemilu ini juga harus berjalan baik.

"Proses sangat penting bagi demokrasi di negara ini. Apapun isu serta tudingan yang merupakan fitnah, akan kami lawan, sebab kami inginkan hasil yang baik dari pemilu ini," kata JK dalamjumpa pers penyampaian program Jokowi-JK, di Hotel Holiday Inn, Bandung, Kamis (3/7)

Dia menambahkan, berterimakasih dengan penegak hukum yang sudah mulai melakukan pengusutan terhadap media 'Obor Rakyat'. Namun, ia berharap, kasus tersebut segera diselesaikan sebelum 9 Juli. Jika melewati batas waktu tersebut, ia khawatir akan ada masalah konstitusional.

Capres Jokowi menilai, kampanye hitam yang belakangan ini diberitakan, memang sangat keterlaluan. Selama ini, ia sabar dan tidak mengambil sikap atas tudingan miring tersebut, namun makin lama justru melenceng, apalagi sampai memfitnahnya PKI.

"Kurang sabar apa saya ini, selama ini saya diamkan saja, tapi isunya malah kemana-mana, bahkan saya dan keluarga dianggap sebagai PKI. Ini penghinaan besar, ternyata selama ini saya terlalu baik," kata dia.

Jokowi menyatak, hal semacam ini berpotensi menimbulkan konflik, apalagi ada media yang dengan sengaja memanas-manasi isu tersebut. Menurutnya, relawan yang jumlahnya banyak tersebut, tak selamanya bisa sabar menanggapi tudingan ini.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Andi Mohammad Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar