Home >> >>
Jokowi Berkomitmen Tingkatkan Mutu Pesantren
Kamis , 03 Jul 2014, 12:42 WIB
antara
Joko Widodo (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan) memberikan keterangan pers di Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla berjanji akan meningkatkan mutu pendidikan pesantren jika mereka terpilih dalam Pilpres 9 Juli mendatang. Untuk tujuan itu, ia juga berjanji akan meningkatkan kesejahteraan para tenaga pengajar di pesantren.

"Setelah keluar masuk pesantren banyak yang sudah kita lihat secara langsung, harus disampaikan apa adanya bahwa yang namanya mutu pendidikan di pesantren harus ditingkatkan jika kita ingin mutu dan kualitas pendidikan nasional meningkat," ujarnya dalam jumpa pers di Holiday Inn, Jl. Ir. H. Juanda, Kota Bandung, Kamis (3/7).

Ia mengatakan bahwa kontribusi pesantren dalam pendidikan nasional sangat tinggi. Menurutnya, dalam hal ini jika pemerintah tidak ikut campur dalam peningkatan mutu pesantren, persoalan meningkatkan mutu pendidikan nasional tidak akan selesai. 

Berdasarkan pemikiran itu lah, maka pasangan nomor dua ini memasukkan program peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru pesantren dalam poin ke-8 dari 9 poin program nyata Jokowi-JK bila terpilih menjadi pemimpin negara ini pada 2014-2019. "Kita bayangkan 1 pondok pesantren ada 5000 Santri, kita bayangkan 1 pondok pesantren ada 9000 santri, meningkatkan mutu peantren bagi mutu nasional adalah mutlak," jelasnya.

Dalam tujuannya meningkatkan mutu pendidikan nasional, menurut Jokowi tidak ada cara lain selain juga meningkatkan kualitas guru pesantren. Guru di pesantren baginya merupakan bagian dari komponen pendidik bangsa. Dalam hal ini ia juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para guru pesantren.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : c69
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar