REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, Pemilihan Umum Presiden yang akan berlangsung 9 Juli mendatang hingga proses pergantian kepemimpinan nasional didukung oleh semua komponen bangsa akan berlangsung dengan aman dan lancar.
"Negara sahabat, masyarakat internasional, kami akan bekerja sebaik-baiknya menjaga keamanan negeri kami, jalin persahabatan dan kerja sama memekarkan demokrasi," kata Presiden dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Kamis usai memimpin rapat terbatas bidang polhukam.
Kepala Negara menegaskan, hingga enam hari menjelang proses pemungutan suara situasi relatif aman dan terjaga. Presiden Yudhoyono mengajak semua kalangan untuk bersama-sama memelihara pembangunan demokrasi nasional.
"Kepada semua rakyat Indonesia dengan kebersamaan kita, dengan niat baik kita dan semua langkah yang dilaksanakan penyelenggara pemilu, kalau semua bersatu bekerja bersama, pemilihan presiden berjalan dengan damai dan demokratis," tegasnya.
Meski demikian Kepala Negara menekankan semua anggota Polri dan TNI harus bekerja keras memastikan pemilihan presiden dan wakil presiden berlangsung secara tertib dan lancar, baik saat berlangsungnya Pilpres 9 Juli 2014 maupun setelahnya hingga transisi kepemimpinan nasional selesai.
"Saya mendengar kecemasan kalau terjadi gangguan keamanan, ketertiban dan gangguan sosial. Ada juga pandangan kedua capres ini berimbang sehingga bisa terjadi masalah setelah pemungutan suara dilakukan atau jika pihak kalah dan tidak bisa menerima," kata Presiden.
Merespons kekhawatiran itu, Presiden menegaskan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah memastikan untuk mengawal proses demokrasi itu dengan cara mencegah adanya tindakan anarkis, kekerasan melalui pengamanan yang salah satunya dilakukan oleh Polri dibantu oleh TNI.
Presiden juga mengeluarkan tujuh instruksi untuk memastikan berlangsungnya pemilu berjalan secara demokratis khususnya saat pemungutan suara pemilihan presiden dan beberapa hari atau beberapa minggu setelahnya hingga pergantian kepemimpinan nasional berjalan dengan baik dan lancar.
Salah satu instruksi Presiden adalah meminta Polri dan TNI tidak meremehkan atau menganggap ringan situasi dan siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi pada proses pemungutan suara hingga penghitungan suara.
"Bahwa dengan izin Allah SWT situasi baik, kita syukuri tapi bila ada gangguan tiba-tiba, maka negara dalam hal ini Polri dan TNI siap mengamankan demi terjaganya situasi," kata Presiden.
Rapat terbatas bidang polhukam membahas pelaksanaan pilpres dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, para menteri koordinator, mendagri, Kapolri, Panglima TNI, menteri terkait dan juga Kepala Badan Intelijen Negara serta para kepala staf ketiga angkatan.