Home >> >>
Pesan Seorang Ibu Kepada Prabowo
Kamis , 03 Jul 2014, 15:07 WIB
Reuters
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto sempat datang berkunjung ke Yogyakarta, Selasa lalu. Saat itu, Prabowo dan rombongan sempat buka puasa di Masjid Gedhe Kauman dan kemudian bersilaturahmi ke kediaman Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Dalam perjalanan singkat itu, Prabowo ternyata mendapatkan pesan dari warga. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu kemudian menceritakannya saat berkampanye di Gor Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (2/7). "Di alun-alun, saya jalan ada ibu-ibu dan kelihatan ibu itu dari keluarga yang sangat sederhana," ujar dia.

Prabowo mengatakan, ibu itu kemudian memegangnya. Sang ibu menitipkan pesan pada mantan Danjen Kopassus itu. "Pak, pak, awas, awas, kami dukung bapak, tapi Indonesia jangan dijajah lagi," ujar Prabowo, menirukan pesan ibu tersebut.

Mendengar pesan itu Prabowo mengaku tersentak. "Pesen ibu yang saya lihat pasti dari keluarga sederhana, bukan keluarga kaya, bukan keluarga elite. Saya tesentak hati saya. Oh rakyat sudah mengerti apa yang dipertaruhkan," kata capres yang berpasangan dengan Hatta Rajasa itu.

Dalam orasinya, Prabowo mengingatkan para pendukung dan masyarakat di sana akan hari pencoblosan 9 Juli mendatang. Ia mengatakan, masih ada yang menganggap rakyat Indonesia mudah dibohongi dan dibodohi. Namun, Prabowo mempunyai keyakinan lain. "Rakyat mengerti mana yang benar, mana yang tidak benar. Mana yang bisa membawa Indonesia bangkit dan mana yang Indonesia tidak bangkit," kata dia.

Prabowo meminta terus dukungan dari masyarakat pada Pemilu Presiden/Wakil Presiden. Apabila mendapat mandat, ia bersama Hatta dan koalisi Merah Putih bertekad mensejahterakan dan mengamankan kekayaan bangsa Indonesia. Kekayaan yang selama ini disebut Prabowo banyak bocor ke luar negeri. 'Semua kekayaan harus kita amankan, kita jaga, kita kembangkan, dan gunakan untuk seluruh rakyat Indonesia," ujar dia.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar