Home >> >>
Prabowo: Demokrasi Mau Diubah Jadi Kleptokrasi
Kamis , 03 Jul 2014, 17:43 WIB
Reuters
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, CIPARAY -- Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto meminta para pendukung dan masyarakat untuk menyalurkan hak suaranya pada Pemilihan Presiden/Wakil Presiden, 9 Juli mendatang. Ia mengatakan, itulah demokrasi di mana kekuasaan ada di tangan rakyat.

Prabowo mengingatkan itu saat menghadiri deklarasi petani dan bakti sosial Yayasan Itikurih-hibarna di Babakan Oceng, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/7).

"Setiap warga negara melaksanakan tugas ini, yaitu tugas memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia untuk lima tahun yang akan datang," kata dia.

Namun, Prabowo pun mengingatkan masyarakat akan adanya ancaman. Ia saat itu menyebut istilah 'kleptokrasi'.

"Ada yang mau mengubah demokrasi kita menjadi kleptokrasi. Saudara tahu apa arti klepto? Klepto artinya maling, saudara sekalian. Jadi mereka mau bikin demokrasi berubah jadi kleptokrasi, yang berkuasa maling-maling," ujar mantan Danjen Kopassus itu.

Karena itu Prabowo mengatakan, 9 Juli nanti akan menjadi hari yang menentukan. Pada hari pencoblosan itu, ia menyebut, rakyat Indonesia akan membuktikan dirinya.

"Buktikan bahwa Indonesia bangsa yang cerdas, bangsa yang hatinya bersih, bangsa yang ingin terhormat, bangsa yang ingin berdiri di atas kaki sendiri, atau bangsa yang lemah, bangsa yang pemimpin-pemimpinnya bisa disogok, bisa dibeli," kata dia.

Redaktur : Esthi Maharani
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar